News

Bung Karno Lulusan ITB, Punya Rekam Jejak Karya Arsitektur dan Seni

Radar Bandung - 03/06/2020, 10:38 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Bung Karno Lulusan ITB, Punya Rekam Jejak Karya Arsitektur dan Seni
Presiden Pertama RI Ir Soekarno. Foto: Geheugen van Nederland/ANP

Bung Karno Lulusan ITB, Punya Rekam Jejak Karya Arsitektur dan Seni

RADARBANDUNG.id- Arsitek dan Pengajar Universitas Pancasila Yuke Ardhiati menyebutkan, Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno tidak hanya dikenal sebagai proklamator.

Menurut dia, Bung Karno juga dikenal sebagai arsitek handal. Pasalnya, Bung Karno memiliki banyak karya arsitektur yang tersebar dalam berbagai bangunan publik nasional.

Yuke mengungkapkan itu ketika hadir dalam virtual bertema ‘Bung Karno Sang Arsitek’ yang dipandu oleh sejarawan Bonnie Triyana, Selasa (2/6).

Yuke menceritakan, Bung Karno sebenarnya lulusan Teknik Sipil jurusan Pengairan atau dahulu dikenal Waterbouwkunde di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Namun, seorang profesor di ITB mengenali bakat Bung Karno dalam menggambar.

Kemudian, profesor tersebut meminta Bung Karno agar bersedia menjadi asisten dengan tugas semacam draftman sejumlah proyek arsitektur.

Nama sang profesor adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang dikenal juga sebagai arsitek sejumlah bangunan seperti Villa Isola dan Hotel Preanger di Bandung, Jawa Barat.

“Jadi, kesempatan baik itu menjadikan Bung Karno percaya diri mendirikan biro arsitek di tahun 1926,” kata Yuke dalam diskusi virtual.

Dalam perjalanannya, Sukarno bermitra dengan Anwari hingga Roosseno Soerjohadikoesoemo saat mendirikan biro arsitek. Sebagai catatan, Rooseno yang dikenal kemudian sebagai Bapak Beton Indonesia.

Di tengah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sukarno banyak mengerjakan ide arsitektur. Sementara itu, Rooseno yang melaksanakan konstruksinya.

Yuke melanjutkan, pengalaman pada saat mendirikan biro arsitek yang berkontribusi pada kematangan Sukarno. Terutama, mewujudkan berbagai karya saat dirinya menjadi presiden Indonesia.

Tidak sedikit karya Bung Karno tercipta. Bangunan historis negara dibangun dan bertahan hingga kini.

“Dalam arsitektur, gagasan itu sudah dipandang sebagai karya. Sejak bekerjasama dengan zaman Pak Anwari dan Pak Rooseno, Bung Karno berperan sebagai penyumbang gagasan,” terang Yuke, yang menulis sejumlah buku mengenai karya arsitektur nasional di era Bung Karno.

Ketika menjadi presiden, kata Yuke, Bung Karno banyak merekrut arsitek dalam negeri demi mewujudkan ide-idenya atas berbagai bangunan publik Indonesia.

Salah satunya adalah Sudarsono, arsitek yang mampu mewujudkan ide Bung Karno tentang Tugu Monas di Jakarta.

Bonnie lalu mempertanyakan keabsahan keterlibatan Bung Karno dalam membangun berbagai bangunan publik.

Sebab, Soekarno pastilah sangat sibuk sebagai seorang presiden yang mengurusi negara Indonesia yang baru merdeka.

Menjawab itu, Yuke menjelaskan bahwa dalam dunia arsitektur, ide awal saja sudah merupakan bagian dari arsitektur itu sendiri. Para arsitek seperti Sudarsono yang kemudian bertugas mewujudkannya.

Berdasarkan riset Yuke, Bung Karno kerap memanfaatkan acara sarapan pagi untuk berdiskusi dengan para arsitek.

Dari riset pula, Yuke menemukan bahwa berbagai bangunan publik yang dibangun pada masa kepemimpinan Bung Karno, merupakan ide awal dari sang presiden.

Yuke juga menceritakan sebuah kisah unik ketika Tugu Monas dibangun. Saat itu, Monas sudah hampir selesai, tetapi Bung Karno tiba-tiba meminta agar ditambah 10 meter lagi.

“Tiba-tiba Pak Karno bilang agar ditambah 10 meter lagi. Padahal gambar sudah selesai. Akhirnya dengan segala upaya jadi 132 meter seperti sekarang,” kata dia.

Menurut Yuke, tak terhitung banyaknya hasil karya Bung Karno atau kolaborasinya dengan arsitek yang hingga kini masih ada.

Bonnie Triyana menyimpulkan dari diskusi itu bahwa selain sebagai proklamator bangsa dan presiden, Bung Karno ternyata juga seorang arsitek dan seniman yang karyanya masih bertahan hingga saat ini.

“Bung Karno adalah seorang yang selalu berkolaborasi dalam menghasilkan karya seni dan karya arsitekturnya,” kata Bonnie Triyana yang juga merupakan Pemred Historia.id itu.

(mg10/jpnn)


Terkait News
Kemenperin Gelar Forum Industri Hijau 2025, Wujudkan Prinsip Keberlanjutan
News
Kemenperin Gelar Forum Industri Hijau 2025, Wujudkan Prinsip Keberlanjutan

RADARBANDUNG.id – Kementerian Perindustrian terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip industri hijau pada sektor manufaktur sebagai respons atas perubahan iklim global. Melalui komitmen ini, diharapkan sektor manufaktur dalam negeri mampu menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah transisi global menuju industri manufaktur yang berkelanjutan. Sebagai langkah nyata dukungan terhadap pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan, Kemenperin melalui […]

Adhitia Yudisthira Tegaskan Guru dan Tenaga Kependidikan di Kota Cimahi Wajib Melek Hukum
News
Adhitia Yudisthira Tegaskan Guru dan Tenaga Kependidikan di Kota Cimahi Wajib Melek Hukum

RADARBANDUNG.id- Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira menegaskan, perlindungan hukum bagi guru saat menjalankan tugasnya dinilai cukup penting. Oleh karena itu, ketika mendidik siswa para guru ini perlu dibarengi dengan literasi hukum dan kemampuan menjalankan disiplin positif. Ia mengatakan, melek terhadap hukum sangat penting untuk mencegah adanya kekerasan hingga kriminalisasi yang dialami guru. “Kalau saya […]

Jabarano Coffee Suling 8.0 Titik Tumbuh Sebelum Menyapa Madinah
News
Jabarano Coffee Suling 8.0 Titik Tumbuh Sebelum Menyapa Madinah

  RADARBANDUNG.id –  Jabarano Coffee resmi membuka cabang kedelapannya, Jabarano Coffee – Suling 8.0 Lengkong, berlokasi di Jl. Lengkong Besar No. 58, Bandung. Tak hanya menyajikan kopi khas Jawa Barat berkualitas, outlet ini dirancang sebagai ruang nyaman untuk berbagai aktivitas—dari makan bersama, pertemuan komunitas, hingga meeting dan acara spesial. Buka setiap hari pukul 06.00–01.00, Jabarano […]

Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport
News
Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport

RADARBANDUNG.id- Pertarungan Aldi Satya Mahendra di kejuaraan dunia World Supersport masih terus berlangsung. Akhir pekan ini pembalap binaan Yamaha Racing Indonesia itu akan bertarung lagi di seri 3 World Supersport yang digelar di sirkuit Assen Belanda, 11-13 April 2025. Tetap dengan misi kembali mendulang poin di putaran terdekat ini, Aldi Satya Mahendra akan mengerahkan kemampuan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.