News

New Normal, Pasar Andir Terapkan Aturan Ganjil Genap Kios

Radar Bandung - 22/06/2020, 16:42 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diterapkan di Pasar Andir.

New Normal, Pasar Andir Terapkan Aturan Ganjil Genap Kios

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pengelola Pasar Andir Trade Center, PT Aman Prima Jaya (APJ) dan PD Pasar Bermartabat menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Kita tetap mengharapkan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang. Tapi tetap menerapkan standar kesehatan maksimum,” aku Wakil Manajer Operasional PT APJ Alex Ferdian.

Menurut Alex, Pasar Andir Trade Center tak ingin lengah saat aktifitas perdagangan sudah bisa kembali dimulai. Terlebih ditemukan kasus positif Covid-19 di beberapa pasar tradisional.

“Keinginan dari pedagang dan pelanggan agar ekonomi mereka bisa kembali bergulir itu tentu ada. Tetapi yang kami salut mereka mau memahami sekaligus kooperatif dengan sabar menunggu momen tepat, dan bersedia aktif menjalankan cara baru berkegiatan,” kata Alex.

Alex menjelaskan, beberapa pekan sebelum Pasar Andir dibuka kembali, pengelola telah melaksanakan simulasi adaptasi baru aktifitas pasar sebanyak 3 kali.

“Simulasi itu diikuti para pedagang dan dikawal langsung Gugus Tugas Covid-19. Hasil simulasi itu yang dijalankan hingga hari ini. Untuk memudahkan pengawasan, akses masuk ke gedung pasar 4 lantai itu dipersempit dari 36 pintu menjadi 4 pintu,” papar Alex.

Alex memastikan pengunjung dibatasi dengan total jumlah orang yang boleh ada di dalam gedung pasar hanya 30%. “Kami juga menjaga lalu lintas manusia diatur dengan hitungan alat checker. Petugas memeriksa suhu tubuh dan meminta pengunjung menggunakan masker,” tuturnya.

Antrean pengunjung diberi jarak dengan penyediaan tempat duduk di akses masuk. Anak kecil di bawah 12 tahun, pengunjung dengan gejala batuk serta demam dan pelanggan yang tak mengenakan masker tidak diperbolehkan masuk.

Di dalam gedung, lebih dari 2.200 kios fesyen tersohor dan disebut-sebut sebagai Tanah Abang-nya Bandung itu boleh buka diatur berdasarkan nomor kios ganjil-genap. Dengan begitu, kios satu dan lainnya berjarak.

Pengunjung diwajibkan menghindari tapak lantai yang telah diberi tanda untuk mengatur jarak. Disiagakan petugas di setiap lantai gedung untuk mengarahkan para pengunjung sekaligus menegur jika terjadi ketidaktertiban.

“Kami juga mengingatkan pedagang untuk mendesain kiosnya agar tidak membuka ruang kerumunan,” tambahnya.

Simulasi dilakukan berulang sebelum akhirnya pasar mulai dibuka 13 Juni 2020. Gaya terapan baru ini juga hasil rembukan bersama perwakilan pedagang.

“Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Semua saling menjaga diri. Kami sangat berterima kasih kepada pedagang karena mau bekerja sama dengan mementingkan kepentingan bersama,” kata Alex.

Perwakilan pedagang Pasar Andir Trade Center, Nono,51, mengaku selama 3 bulan terakhir dampak pandemi Covid-19 sangat terasa menyengsarakan pedagang.

Kebanyakan dari mereka baru belanja modal. Perguliran barang yang telah menumpuk tertahan.

Desakan untuk segera menjalankan rutinitas perdagangan tentu muncul. Tentu tak mudah mengajak sejumlah pedagang untuk menerapkan pola baru beraktifitas. Yang pasti, para pedagang siap menjajaki kegiatan ekonomi pola baru meski hasilnya belum terlalu ramai.

“Sekarang mulai terlihat ada geliat ekonomi. Para pedagang terus diberi penjelasan tentang resiko keselamatan yang harus ditanggung selama Covid-19. Modal untuk perangkat keselamatan seperti plastik penghalang tak seberapa. Yang penting semua saling menjaga jarak demi kesehatan supaya usaha bisa terus berjalan,” pungkas Nono.

(mur)