Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Warga di wilayah Hegarmanah Kota Bandung sekitar lokasi Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) TNI AD menolak pelaksanaan rapid test Covid-19.
Demikian disampaikan Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.
Sebagaimana diketahui, tercatat sebanyak 1.262 siswa dan pengajar terinfeksi Covid-19 di Secapa AD, hanya 17 orang yang dirawat di RS Cimahi. Sisanya, tanpa gejala atau gejala minimal (OTG).
“Rapid test sementara baru 28 orang, yang lainnya menolak. Alasan menolak ya mungkin mereka ‘parno’ atau takut atau apa,” ungkap Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (9/7/2020).
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menegaskan, terkait klaster Secapa AD, sudah dilaporkan dan dilakukan koordinasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Oded mengaku, turut meminta bantuan gubernur dan Pangdam Siliwangi terkait penanganan. “Saya sebagai Ketua Satgas Gugus Tugas ini, saya minta kepada Pak Ema sebagai ketua harian dan jajaran artinya mengamankan masyarakat sekitar dalam arti kata warga Bandung sekitar Secapa ini betul-betul ditracing oleh kita,” ungkapnya.
Kendati sejumlah warga menolak menjalani tes, namun 28 warga yang bersedia tetap akan dites. Dalam hal ini, Camat Cidadap, Hilda Hendrawan menyampaikan, pelaksanaan swab akan dilakukan di Puskesmas Ciumbuleuit, Sabtu (11/7).
Selain swab, warga yang tinggal di sekitar Secapa AD pun akan diarahkan agar melakukan rapid test. Hal tersebut, sesuai arahan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung.
Baca Juga: Klaster Secapa AD di Bandung, 1.262 Siswa Tertular COVID-19
“Dinkes untuk pelaksanaan swab kita kirimkan 30 orang pasukan gober Hegarmanah Ciumbuleuit dan dari kecamatan ada 10 orang. Untuk pelaksanaan swab itu akan dilaksanakan di Puskesmas Ciumbuleuit Sabtu besok (11/7),” kata Hilda.
“Untuk masyarakat, atas perintah pak Wali (Wali Kota) sebagai ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, akan dilaksanakan rapid tes secara bertahap,” imbuhnya.
Baca Juga: 17 Siswa Secapa AD Bandung Demam dan Sesak Napas, Ribuan Lainnya OTG Covid-19
Hilda mengaku telah menggencarkan sosialisasi dan imbauan kepada warga agar mematuhi semua protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19.
Selain itu, meski Secapa AD telah dinyatakan sebagai klaster baru, namun warga tetap diminta tidak panik. “Kami terus menyampaikan sosialisasi imbauan tentang protokol kesehatan,” aku Hilda.
“Masyarakat juga kita harapkan tidak panik untuk menghadapi kondisi seperti ini kita harapkan kegiatan berjalan seperti biasa dan untuk komplek sudah ditangani oleh pusat dari pihak TNI,” pungkasnya.
(muh)