1.262 Positif COVID-19 di Secapa AD, Ridwan Kamil Minta Maaf
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku dirinya belum memeroleh informasi teranyar terkait perkembangan data paparan Covid-19 di klaster Secapa TNI AD di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung.
Baca Juga: 17 Siswa Secapa AD Bandung Demam dan Sesak Napas, Ribuan Lainnya OTG Covid-19
Namun, ia memastikan bahwa, dalam penanganan temuan kasus tersebut akan bekerjasama dengan TNI AD.
Ridwan Kamil menyebut peristiwa di institusi kenegaraan Secapa AD ini masuk kategori anomali. Artinya, bukan pola penyebaran yang dipetakan rutin.
“Ini dinamika, kadang-kadang tidak siap, kadang tidak paham. Satu hal yang harus dipahami, Jabar ini penuh dengan institusi pendidikan vertikal. Pengelolaannya langsung di pusat. Muridnya, siswanya datang dari sejumlah daerah Indonesia. Dalam situasi Covid ini, kedatangan siswa dari seluruh Indonesia di institusi vertikal harus diwaspadai mendalam,” beber Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test
“Kami mohon maaf jika kejadian ini menjadi sumber dari lonjakan yang luar biasa. Tindaklanjutnya sudah bersepakat dengan pak walikota Bandung. Pengetesan lingkungan sekitar wajib hukumnya, tidak boleh menolak. Itu akan dilakukan oleh pak wali secepatnya,” tambahnya.
Ridwan Kamil menyarankan agar diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) secara ketat di kawasan sekitar Secapa AD, jalan masuk akan ditutup.
Baca Juga: Klaster Secapa AD di Bandung, 1.262 Siswa Tertular COVID-19
Yang boleh masuk hanya penghuni atau warga sekitar. Penutupan disarankan berlangsung 14 hari untuk memastikan tidak ada kebocoran.
“Kesepakatan dengan Panglima, pengelolaan pandemi klaster disana akan dikelola mandiri oleh TNI AD. Kita hanya mengerjakan parimeter di luar kompleks, tracing keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks menjadi tanggung jawab pemprov Jabar dan Pemkot Bandung,” tuturnya.
