Pentas Virtual Cerita Rakyat Pertama di Indonesia
RADARBANDUNG.id- PANDEMI Covid-19 di Indonesia mempengaruhi berbagai sektor kreatif. Banyak panggung hiburan terpaksa berhenti karena penerapan sosial distancing yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penularan virus.
Berangkat dari keresahan itu, IndonesiaKaya berkolaborasi dengan Boow Live untuk menyajikan ruang kreasi virtual para pekerja seni.
Hilangnya panggung ruang kreasi bagi pekerja seni membuat IndonesiaKaya berinisiatif menggelar #MusikalDiRumahAja. Gelaran ini menampilkan cerita rakyat Indonesia dengan format online yang dapat disaksikan segera melalui akun YouTube IndonesiaKaya.
“Selama masa pandemi, IndonesiaKaya telah menggelar berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja. Semua kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung seni pertunjukan Indonesia dan memberikan hiburan informatif bagi para penikmat seni yang tengah berada di rumah,” kata Program Director IndonesiaKaya, Renitasari Adrian, Jumat (17/7/2020).
Renitasari menuturkan, pandemi Covid-19 mengubah ruang pentas yang identik dengan bangunan fisik kini berpindah dalam ruang virtual dan mendorong para pekerja seni untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Pasalnya untuk tetap bertahan di tengah kondisi seperti sekarang, inovasi harus dilakukan semua orang, termasuk pekerja seni.
“Hal ini dibuktikan dengan para pekerja seni yang tergabung dalam program #MusikalDiRumahAja ini yang meski melakukan seluruh proses produksi di rumah masing-masing, namun menghasilkan suatu karya musikal online yang luar biasa sebagai bukti cinta pada seni pertunjukan Indonesia,” sambungnya.
#MusikalDiRumahAja mengangkat enam cerita rakyat Indonesia dan melibatkan enam sutradara teater, enam sutradara film, enam sinematografer, tujuh penata musik, serta 44 aktor, aktris, dan penari Indonesia. Kegiatan ini menjadi alternatif bagi para pekerja seni untuk tetap berkarya dan mendukung para pekerja seni panggung budaya yang kehilangan mata pencahariannya di masa pandemi ini.
“Keadaan pandemi ini memberikan banyak perubahan dalam hidup kita. Tanpa kita sadari banyak hal yang kita takutkan menjadi kenyataan, namun kita pun belajar untuk beradaptasi dengan situasi baru ini dengan menerima segala kekurangan kita sehingga kita bisa mengasah kembali kelebihan kita,” ujar Produser Eksekutif #MusikalDiRumahAja, Bayu Pontiagust.
Enam cerita rakyat Indonesia yang dikemas baru ini mengangkat cerita dengan adaptasi dari segi cerita dan penggunaan teknologi secara online. Pembuatan dari segi cerita mengikuti dari karakter, sutradara film, dan film berserta genre musiknya. Ketiga hal tersebut diambil berdasarkan interpretasi masing-masing sutradara.
Program ini akan menggabungkan banyak elemen kesenian, mulai dari seni teater, tari, musik, dan teknologi film. Semua cerita hampir sebagian besar persiapannya dilakukan secara online, begitu juga dengan pengambilan gambar yang mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku.
Enam cerita rakyat yang akan ditampilkan adalah Malin Kundang, Timun Mas, Rara J, Sangkuriang, Bawang Merah Bawang Putih, dan Lutung Kasarung.
Bayu menambahkan, pentas musikal virtual ini juga mengadaptasi ciri khas dari masing-masimg pihak yang turut serta sehingga menghasilkan satu cerita dengan tampilan yang berbeda dari cerita lainnya.
“Ada cerita yang menggunakan studio dengan blue screen dan properti pendukung, mengusung konsep format 9:16 dan penggunaan tempat duduk putih hingga set studio di dalam sanggar dengan properti hutan, daun, dan lampu untuk memberikan efek hutan sesungguhnya,” jelas Bayu.
#MusikalDiRumahAja juga akan menjadi panggung virtual pertama untuk para peserta Indonesia Menuju Broadway pasca mendapatkan beasiswa pelatihan. Ini adalah program yang mana peserta akan mendapatkan ilmu panggung dengan standar broadway di Indonesia dan juga berkunjung ke industri teater broadway, New York, Amerika Serikat tahun lalu.
(fid)