News

Bagikan Bantuan TKM, Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha

Radar Bandung - 13/08/2020, 21:21 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah secara simbolis menyerahkan bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).

Bagikan Bantuan TKM, Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha

RADARBANDUNG.id, PURWAKARTA- Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah menegaskan pihaknya terus berupaya menekan tingkat pengangguran seminimal mungkin dengan program-program penanganan Covid-19, khususnya pekerja perempuan yang ter-PHK dan dirumahkan.

Selain peningkatan skill untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja perempuan, Kementerian Ketenagakerjaan ingin mengembangkan pekerja perempuan menjadi seorang enterpreneurship atau wirausahawan.

“Kami ingin mendorong pengusaha pemula dan mandiri dengan memfasilitasi pekerja perempuan yang terdampak Covid-19 agar memiliki minat untuk berwirausaha,” kata Menaker Ida Fauziyah usai secara simbolis menyerahkan bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).

Bantuan program TKM Kemnaker sebanyak total 168 paket

Bagikan Bantuan TKM, Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha

Menaker Ida Fauziyah menegaskan bahwa, bantuan program TKM sebanyak total 168 paket ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada pekerja perempuan untuk tetap membangun semangat juang pada masa pandemi.

“Separuh dari paket bantuan itu diberikan kepada kelompok pekerja perempuan, karena perempuan-perempuan ini memiliki semangat untuk membangun diri menjadi seorang wirausahawan yang mandiri,” kata Menaker Ida Fauziyah.

Pekerja perempuan penerima bantuan TKM Kemnaker mereka yang di-PHK akibat Covid-19

Bagikan Bantuan TKM, Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, kelompok pekerja perempuan penerima bantuan TKM Kemnaker merupakan pekerja yang dirumahkan dan di-PHK akibat Covid-19 sehingga kehilangan pendapatan.

Para pekerja perempuan tersebut tidak putus asa dan menyerah dengan keadaan, tetapi tetap mengembangkan wirausaha secara mandiri.

“Kenapa pilih perempuan, karena perempuan paling banyak terkena dampaknya. Jadi atas semangat itu negara perlu hadir memberikan stimulan kepada teman-teman yang mau survive dan mandiri di masa yang sangat sulit ini,” kata Menaker didampingi Plt. Sekjen Kemnaker, Budi Hartawan dan Kepala Biro Humas, R. Soes Hindharno.

Menaker Ida Fauziyah menambahkan, kegiatan pemberdayaan wirausaha baru TKM bertujuan untuk merangsang industri kecil, khususnya yang digerakkan pekerja perempuan dengan meningkatkan kreativitasnya.

Kemnaker mencatat 3,5 juta pekerja formal dan informal terdampak COVID-19

Bagikan Bantuan TKM, Kemnaker Dorong Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Berwirausaha

Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan, hingga 31 Juli 2020, menunjukkan secara total pekerja formal maupun informal yang terdampak COVID-19 mencapai lebih dari 3,5 juta orang secara nasional.

Sedangkan dari data yang sudah di-cleansing (terdata by name by address) Kemnaker dengan BPJS Ketenagakerjaan mencapai 2.146.667 orang.

“Data yang sudah cleansing tersebut terdiri dari pekerja formal yang dirumahkan mencapai 1.132.117 orang, sementara pekerja formal yang di-PHK mencapai 383.645 orang. Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak mencapai 630.905 orang,” katanya.

Baca Juga: 24.078 Karyawan Gaji di Bawah Rp 5 Juta di Jabar Masuk Program Insentif Rp600 Ribu

Plt. Dirjen Binapenta & PKK, Aris Wahyudi, mengungkapkan pihaknya telah membantu sedikitnya 30 kelompok pekerja perempuan terdampak Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

“Masing-masing kelompok berjumlah 20 orang, sehingga total 600 pekerja perempuan yang telah diberdayakan agar dapat bertahan,” imbuhnya.

Baca Juga: Menaker: Kembangkan SDM Harus Libatkan Empat Elemen

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan dari dari 17 kecamatan di Purwakarta, sebanyak tujuh kecamatan merupakan kawasan industri dan sebanyak 114 perusahaan terdampak Covid-19.

“Namun Purwakarta setelah evaluasi menjadi zona kuning. Mudah-mudahan kedatangan Bu Menteri bisa menjadi motivasi bagi kami semua agar dapat melewati masa pandemi ini dengan tetap semangat,” ujarnya.

(*)