News

Kapan Obat Covid-19 Made in Indonesia Bisa Diedarkan?

Radar Bandung - 19/08/2020, 23:40 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kapan Obat Covid-19 Made in Indonesia Bisa Diedarkan?
Rektor Unair Mohammad Nasih dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8). (Sabik Aji Taufan/ JawaPos.com)

Kapan Obat Covid-19 Made in Indonesia Bisa Diedarkan?

RADARBANDUNG.id- HASIL uji klinis obat Covid-19 temuan tim peneliti Universitas Airlangga (Unair), Badan Intelejen Negara (BIN), dan TNI AD masih dikaji ulang BPOM.

Beberapa catatan masih harus dikoreksi tim peneliti agar segera bisa mengantongi izin edar serta diproduksi secara massal. Termasuk BPOM akan meneliti efek samping obat tersebut.

1. BPOM masih meneliti hasil uji klinis obat Covid-19 Unair

Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan sampai saat ini BPOM masih meneliti hasil uji klinis obat tersebut. Sedangkan untuk efek samping masih menjadi tahapan yang akan dilakukan ke depannya.

“Side effect masih rencana jangka panjang ya. Ini kan obat masih baru ya. Belum sampai ke situ (efek samping),” katanya dalam konferensi pers, Rabu (19/8).

Penny menambahkan obat ini adalah obat dengan kombinasi baru. Penny menyebut, kombinasi obat tersebut merupakan obat keras yang tak bisa diperjualbelikan bebas.

“Karena obat keras, pasti ada efek samping yang ditimbulkan. Enggak bisa diberikan ke orang yang tak sakit. Sakit itu kan kondisi yang terpaksa ya. Maka penting sekali ya perhatikan dosisnya, karena itu obat keras, dikaitkan dengan efek, dan resistensi pada antiviral,” jelas Penny.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota  Komnas Penilai Obat Prof. Rianto Setiabudi, Sp.FK (K) menegaskan bahwa setiap obat pasti memiliki efek samping, namun pasti akan lebih banyak keuntungan atau manfaat yang bisa diambil.

Dia mencontohkan obat anti kanker memiliki efek samping yang dahsyat sekali. Seringkali membuat rambut rontok dan lainnya.

“Tapi toh tetap kita setujui kan? Jadi mohon dimengerti. Efek samping yang ada, bukan satu-satunya pertimbangan kita menolak suatu obat. Efek samping itu bisa diatasi dengan memitigasi, misalnya mengurangi dosisnya,” jelas Prof Rianto.

2. Masyarakat masih harus menunggu untuk mendapat obat Covid-19

Dengan hasil ini, harapan masyarakat untuk mendapat obat Covid-19 yang benar-benar tepat masih harus menunggu tahapan uji klinis selesai.

Lalu setelah koreksi selesai dilakukan, kapan obat itu akan bisa diproduksi massal dan diedarkan?

3. Alur tahapan pengembangan obat 

Dalam data BPOM, alur tahapan pengembangan obat dari mulai uji klinis hingga registrasi obat siap edar di antaranya:


Terkait News
Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport
News
Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport

RADARBANDUNG.id- Pertarungan Aldi Satya Mahendra di kejuaraan dunia World Supersport masih terus berlangsung. Akhir pekan ini pembalap binaan Yamaha Racing Indonesia itu akan bertarung lagi di seri 3 World Supersport yang digelar di sirkuit Assen Belanda, 11-13 April 2025. Tetap dengan misi kembali mendulang poin di putaran terdekat ini, Aldi Satya Mahendra akan mengerahkan kemampuan […]

Petugas PJL  Tak Mudik Demi Keselamatan Penumpang,  Tugirin Setia Amankan Perjalanan Kereta Api
News
Petugas PJL Tak Mudik Demi Keselamatan Penumpang, Tugirin Setia Amankan Perjalanan Kereta Api

Petugas PJL Tugirin rela tak mudik demi keselamatan penumpang, dirinya setia mengamankan perjalanan kereta api selama musim mudik Lebaran 2025.

Libur Lebaran, Ratusan Ribu Wisatawan Serbu Bandung Barat
News
Libur Lebaran, Ratusan Ribu Wisatawan Serbu Bandung Barat

RADARBANDUNG.id- Ratusan ribu wisawatan menghabiskan waktu libur lebaran 1446 hijriyah di Kabupaten Bandung Barat. Kawasan wisata Lembang hingga saat ini masih menjadi primadona. Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB berdasarkan sampel di sejumlah tempat wisata tercatat dikunjungi 189.850 wisatawan. Untuk destinasi wisata Curug Malela hingga H+4 lebaran jumlah kunjungan mencapai 351 orang, Guha Pawon […]

Hari Ketiga Libur Lebaran, Dishub KBB Catat Belasan Ribu Kendaraan Keluar Masuk Lembang
News
Hari Ketiga Libur Lebaran, Dishub KBB Catat Belasan Ribu Kendaraan Keluar Masuk Lembang

RADARBANDUNG.id- Hari ketiga lebaran Idulfitri 1446 hijriyah mobilitas warga menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat cukup tinggi. Data Dinas Perhubungan (Dishub) KBB menyebut kendaraan keluar masuk Lembang pada Kamis (3/4/2025) siang mencapai 15.516 kendaraan. Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub KBB, Didin Muslihudin menjelaskan, pada H+3 libur lebaran 1446 hijriyah ini volume kendaraan tinggi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.