News

BNPB Beri Pendampingan Kelompok Usaha Terdampak Bencana

Radar Bandung - 25/09/2020, 23:00 WIB
AY
, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG Pandemi Covid-19 berdampak besar pada kondisi ekonomi nasional.

Pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona, berpengaruh pada berbagai kegiatan usaha dan akhirnya berimbas pada perekonomian.

Tak terkecuali bagi kegiatan usaha dan perekonomian kelompok masyarakat terdampak bencana yang selama ini mendapat pendampingan usaha dari BNPB.

Dalam hal ini, BNPB terlibat pada kegiatan ‘Bandung PPI 2020’ (Pameran Produk Unggulan Perdagangan, Pariwisata dan Investasi).

Digelar pada 20-23 Agustus 2020 di Cihampelas Walk, BNPB memamerkan sejumlah produk dari pendampingan usaha di lima kota di Indonesia.

“Kami melakukan pula pendampingan terhadap usaha warga yang terdampak bencana, berusaha ikut mengangkat kembali sehingga mereka mampu meningkatkan pendapatan pada bencana,” kata Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi BNPB, Makbul di Cihampelas Walk, Minggu (23/08/2020).

Makbul menerangkan, selama dua tahun ini, BNPB melakukan pembinaan untuk meningkatkan kembali gairah usaha warga terdampak karena bencana gempa hingga tanah longsor.

Katanya, lebih dari 200 mitra binaan sudah mengikuti program tersebut.

Khusus tahun ini, mereka mengagendakan empat kali pameran sebagai sarana promosi produk usaha milik warga.

Selain Bandung, rencana pameran produk dari wilayah yang pernah terdampak bencana akan digelar juga di Kota Yogyakarta, Malang, dan Jakarta.

Menurut Makbul, langkah tersebut diharapkan bisa menunjukkan komitmen BNPB dalam melakukan pemulihan dan rekonstruksi ekonomi masyarakat setelah dilanda bencana alam.

Salah satunya dalam dukungan pemasaran bagi kelompok-kelompol usaha yang terdampak bencana, apalagi dengan adanya imbas pandemi Covid-19.

Sejumlah produk yang ditampilkan di antaranya kopi ‘Kepahiang’ Bengkulu (banjir dan longsor), kopi ‘Sajang’ dan ‘Bawang Putih’ Lombok Timur, NTB (gempa).

UKM kopi ‘Karya Mandiri’ Lombok Barat, NTB (gempa), ‘Baratas Coffee’ Banjarnegara, Jawa Tengah (pergerakan tanah dan gempa).

Kopi ‘Lajukela’ Pekanbaru, Riau (kebakaran hutan dan lahan), kopi ‘Cimbang’ Sinabung, Sumatera Utara (erupsi gunung Sinabung).