RADARBANDUNG.id, BANDUNG BARAT- Gubernur Jabar Ridwan Kamil resmi membuka “Kick Off Sensus Penduduk September 2020″ Jawa Barat.
Pembukaan dilakukan melalui video conference dari Hotel Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (2/9/20).
Menurutnya, sensus penduduk 10 tahun sekali bagian penting dalam proses pendataan administrasi kependudukan di Indonesia.
Agar target dan roda pembangunan nasional berjalan dengan baik.
“Dengan kehadiran data yang valid, proses perencanaan pembangunan akan lebih berkualitas dan lebih tajam,” kata Ridwan Kamil.
“Sehingga pembangunan bagi masyarakat akan tepat sasaran dan tepat guna,” ucapnya.
“Jadi, sensus penduduk ini sangat penting agar kita punya peta kondisi situasi terkait kependudukan di Jawa Barat,” tambahnya.
Selain itu, kata Ridwan Kamil, validitas data kependudukan penting untuk mendukung program pembangunan.
Contohnya, di masa pandemi global COVID-19, penyaluran bantuan sosial dihadapkan pada kendala pendistribusian jika data warga penerima tak lengkap dan tak diperbarui.
“Itu adalah contoh betapa rumitnya proses akurasi bantuan sosial pada saat data tidak terupdate, pada saat data tidak lengkap,” kata Ridwan Kamil.
“Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pun harus melakukan 23 kali proses screening dan cleansing data. Jadi, saya harap survei penduduk ini bisa menghasilkan data yang akurat,” ujarnya.
Sementara itu, 18,5 persen warga Jabar mengikuti Sensus Penduduk Online 15 Juli hingga 29 Mei lalu.
Kick Off September 2020 dilakukan untuk melengkapi data kependudukan Jabar.
“Pada bulan September (2020) BPS Jawa Barat akan melakukan sensus penduduk dalam upaya melengkapi data penduduk Jawa Barat sehingga cakupan menjadi 100 persen,” ucapnya.
Adapun berkaitan sensus yang dilakukan masih di masa pandemi, Ridwan Kamil berpesan agar para petugas sensus disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dalam melakukan proses pendataan di lapangan.
“Sehingga tujuan bisa tercapai tanpa mengorbankan protokol kesehatan selama COVID-19,” katanya.
“Saya berharap kegiatan (sensus) ini bisa menghasilkan sebuah output rekomendasi yang baik sehingga bisa ditindaklanjuti oleh dinas dan unit kerja terkait secara resmi dan produktif,” tutupnya.
Baca Juga: Jabar Butuh 72.000 Petugas Sensus
Sensus penduduk yang digelar di Indonesia pada 2020 merupakan kali ketujuh yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).
Bertujuan mewujudkan satu data kependudukan Indonesia sekaligus bagian dari strategi nasional percepatan administrasi kependudukan dan pengembangan statistik hayati.
Baca Juga: Warga Bandung Dipersilakan Ikut Sensus Penduduk Online, Ini Caranya
Melalui sensus penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia, diharapkan dapat diperoleh data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia secara de facto maupun de juro.
Selain itu, juga diharapkan menjadi parameter demografi dan proyeksi penduduk, baik fertilitas, mortalitas dan migrasi, serta karakteristik penduduk lainnya.
(ysf)