News

Eks Pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu Diperiksa soal Mengubah Lambang Pancasila

Radar Bandung - 10/09/2020, 21:34 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Eks Pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu Diperiksa soal Mengubah Lambang Pancasila
IST

Eks Pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu Diperiksa soal Mengubah Lambang Pancasila

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Polisi tengah menyelidiki kasus kemunculan Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut.

Sejumlah mantan pengikutnya telah dimintai keterangan.

Diketahui, komunitas ini diduga telah mengubah lambang Garuda Pancasila.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago menyampaikan, pemeriksaan berpotensi ditingkatkan menjadi penyidikan. Sementara laporan polisi dikatakan telah dibuat.

Erdi menegaskan, semua orang yang telah diperiksa kini berstatus tidak aktif sebagai anggota.

“Kemarin kan sudah dalam pemeriksaan interview semuanya beberapa orang kemudian bila ditemukan akan kami tingkatkan menjadi penyidikan dan sudah dibuatkan laporan polisi,” ujarnya via ponsel, Kamis (10/9).

“Dari kelompok itu kurang lebih empat orang, mereka semua mantan dari kelompok tersebut. Mereka sudah nggak aktif,” imbuhnya.

Erdi menyampaikan, mesti telah tidak aktif sebagai anggota, namun keempat orang itu dipastikan pernah bergabung dengan komunitas atau paguyuban itu.

Mereka, kata Erdi, terkonfirmasi mantan pengikut paguyuban yang dipimpin seseorang yang diketahui sebagai Mister Sutarman.

Terkait jumlah keseluruhan anggota paguyuban itu, lanjut Erdi, Kepolisian belum dapat memastikan.

Namun Erdi memastikan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi belum bisa mengungkap jumlah anggota paguyuban itu. “Masih didalami,” kata Erdi.

Seperti diketahui, sebuah paguyuban yang dikabarkan dari Kabupaten Garut membuat geger masyarakat karena mengubah lambang Pancasila.

Terkait ini, Wakil Gubernur Jabar, UU Ruzhanul Ulum menegaskan warga tak boleh mengubah lambang negara.

Hal itu sebagaimana diatur dalam UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

“Lambang dan simbol kenegaraan tidak boleh diganggu, dicemooh, dan diubah,” tegas Uu.

Seluruh lapisan masyarakat harus saling mengingatkan agar tidak mudah diiming-imingi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk masuk ke dalam suatu organisasi.

“Mohon juga bantuan dari semua lapisan masyarakat untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada warga untuk benar-benar rasional, jangan sampai mau diiming-imingi (untuk masuk organisasi tidak bertanggung jawab),” tutur Uu.

Uu menjelaskan, ormas yang berpusat di Kampung Sukatani, Caringin, Kabupaten Garut ini sudah terdeteksi oleh Pemprov Jabar sejak 2017 lalu, bahkan menyebar ke Kabupaten Majalengka pada 2019.

Baca Juga: Geger Paguyuban di Garut Ganti Lambang Pancasila

“Pemprov sudah mengimbau untuk dibekukan di wilayah Majalengka karena tidak pernah ada izin. Di Garut, saat diminta informasi tentang ini, mereka tidak datang lagi,” katanya.

Tindakan yang dilakukan paguyuban tersebut bertentangan dengan Pasal 12 Ayat 1 dan 2PP No. 43/1958 tentang Penggunaan Lambang Negara juga bertentangan dengan Pasal 46 dan 57 UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang negara, serta Lagu Kebangsaan.

(muh)


Terkait Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum
Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menceritakan awal mula mula perkenalan putranya Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, putranya yang lebih dulu memiliki kekaguman terhadap Putri Karlina yang merupakan anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Masih kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, meski kagum dan suka […]

Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina
Jawa Barat
Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kabar bahagia datang dari anak tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra. Putra tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya yang merupakan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Putri Karlina akan digelar pada pertengahan bulan […]

Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak
Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun. “Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa […]

Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan
Jawa Barat
Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

RADARBANDUNG.id — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut. Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.