RADARBANDUNG.id- Bencana banjir bandang menerjang empat desa di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat turun di wilayah Cicurug dalam sejak pukul 15.00 WIB.
Sekitar pukul 17.00 WIB, banjir bandang setinggi lima sampai enam meter melululantahkan enam kampung di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Akibatnya, akses warga terputus, 12 rumah roboh, 85 unit rumah terendam, kendaraan roda empat dan roda dua terbawa arus, hingga beberapa warga dikabarkan terseret arus.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (PP2BK) Cicurug, Danik mengungkapkan, bencana banjir bandang terjadi usai air Sungai Citarik-Cipeuncit meluap ke permukiman.
Hingga meluluhlantahkan empat desa di Kecamatan Cicurug.
“Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir bandang ini terjadi usai hujan lebat turun. Ketinggian banjir mencapai lima hingga 6 meter dan berdampak ke empat desa di Kecamatan Cicurug,” beber Danik dalam laporannya, Senin (21/9) seperti dikutip dari Radar Sukabumi.
Empat desa terdampak bencana, antara lain Desa Cisaat, Desa Pasawahan, Desa Mekarsari dan Desa Bangbayang.
Pendataan sementara, 12 rumah roboh dan 85 rumah terendam banjir bandang.
“Selain rumah yang roboh dan terendam, beberapa kendaraan milik warga terbawa arus, termasuk kabar dua warga terbawa arus banjir bandang. Namun lengkapnya hingga saat ini masih pendataan,” sebutnya.
Adapun upaya yang dilakukan, semua pihak mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sukabumi, BPBD Jabar, Muspika Cicurug, TNI, Polri dan Pemkab melakukan assesment di lokasi kejadian.
“Saat ini tim gabungan masih melakukan pendataan di lokasi kejadian, tempat pengungsian sementara dilokasi Puskesmas Pembantu (Pustu),” tutupnya.
Sementara itu salah satu warga, Yusuf menceritakan detik-detik banjir bandang terjadi di kampungnya.
Saat itu, secara tiba-tiba air dengan volume yang cukup besar menerjang rumahnya.
Baca Juga: Sukabumi Diterjang Banjir Bandang
Beruntung, dirinya beserta keluarga berhasil menyelamatkan diri.
“Kejadiannya tiba-tiba setelah hujan lebat turun. Airnya cukup tinggi. Saya sigap langsung mematikan aliran listrik, dan menyelamatkan orang tua ke tempat amam,” singkatnya.
(upi/e)