RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung keluhkan banyak sampah rumah tangga pada beberapa taman tematik.
“Setiap pagi petugas kami menemukan banyak sampah rumah tangga pada taman tematik,” ujar Kepala Bidang Pertamanan DPKP3 Kota Bandung, Rikke Siti Fatimah kepada wartawan, Selasa (6/10).
Rikke mengatakan, semestinya kalaupun ada sampah, sampah organik yang bisa menjadi pupuk. Yang pada gilirannya dapat menjadi kebutuhan pemeliharaan.
“Pada kenyataannya, banyak sampah rumah tangga dari warga dan PKL,” ujarnya.
Petugas, sebutnya, kerap menemukan sampah rumah tangga seperti pada Taman Lansia, Cibeunying Park, Taman Cisadea dan Taman Sukajadi.
Karenanya, Sekda Kota Bandung meminta aparat kewilayahan ikut mengawasi taman-taman ini. Karena memang tidak mungkin petugas mengecek satu-satu karena SDM yang terbatas.
Rikke mengatakan ada beberapa kendala dalam pemeliharaan taman. Seperti penyiraman taman yang sumber air besarnya hanya ada pada taman Cikapayang.
“Sehingga, kami kesulitan menyiram tanaman yang letak tamannya jauh dari taman Cikapayang,” tuturnya.
Selain itu, anggaran pemeliharaan mengalami rasionalisasi 75%, sehingga hanya tersisa Rp 20 miliar, dengan Rp 11 miliar untuk honor pekerja harian lepas.
“Yang kami pertahankan gaji untuk pekerja harian lepas dan beberapa perbaikan kecil,” akunya.
Baca Juga: Taman-taman di Bandung Jadi Korban Aksi Vandalisme dan Pencurian
Perbaikan dan pemeliharaan mesti tetap berjalan agar jika nanti ada peraturan untuk membuka taman bagi umum, fasilitas taman sudah siap.
“Walaupun sebenarnya meskipun secara aturan taman belum bisa untuk umum. Namun, banyak masyarakat yang datang dan bermain,” katanya.
Baca Juga: Lampu Penghias Taman Maluku Raib Digondol Pencuri
Sehingga DPKP3 harus terus melakukan pemeliharaan, dan penyediaan sarana dan prasarana.
“Dalam rangka program pencegahan penyebaran Covid-19, kami menyiapkan wastafel dan jika memungkinkan ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas,” pungkasnya.
(mur)