News

Mahasiswa Kembali Turun ke Jalan, Geruduk Mapolrestabes Bandung

Radar Bandung - 12/10/2020, 17:46 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Mahasiswa Kembali Turun ke Jalan, Geruduk Mapolrestabes Bandung
Aksi mahasiswa di Mapolrstabes Bandung (Muhammad Dikdik/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Puluhan mahasiswa kembali turun jalan, Senin (12/10/2020).

Mereka mengecam tindakan represif pihak kepolisian selama aksi tiga hari menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 6-8 Oktober lalu.

Khususnya, mahasiswa mengutuk insiden penembakan gas air mata dan pemukulan terhadap satpam kampus Unisba yang terjadi pada hari kedua dan ketiga.

Pantauan Radar Bandung, puluhan mahasiswa yang mayoritas beralmamater Unisba, Unpas dan Telkom memulai titik gerak dengan longmarch dari Tugu Toga, depan kampus Unisba, mengarah ke Jalan Merdeka.

Mereka sempat memblokade perempatan Jalan Merdeka sebelum mal Bandung Indah Plaza (BIP). Mahasiswa membakar baliho dan kayu yang terdapat sekitar lokasi.

Setelah sempat menyampaikan orasi, mereka kembali bergerak menuju titik konsentrasi utama, Mapolrestabes Bandung.

Ruas jalan utama yang tertutup total berimbas pada arus kendaraan. Mahasiswa lalu terlihat kembali membakar ban dan bergantian berorasi.

Selain itu, sempat membuang sampah botol minuman ke depan halaman Mapolrestabes Bandung sebagai simbol protes.

“Pak Polisi, pak Polisi, tugasmu mengayomi. Pak Polisi jangan pukul Satpam kami,” teriak sejumlah massa aksi.

  • Tuntutan mahasiswa

Juru Bicara Forum Mahasiswa Indonesia (FMI), Hariq menyampaikan, mahasiswa mengecam tindakan pihak kepolisian yang melakukan berbagai tindak kekerasan selama aksi tiga hari tersebut.

Terutama, yang terjadi pada kampus Unisba dan Unpas. Menurutnya, polisi tak ada alasan dan hak melakukan tindakan represif pada lingkungan kampus.

“Aksi hari ini kita Forum Mahasiswa Indonesia dari beberapa elemen mahasiswa Kota Bandung, kami tegas mengawal bahwa Omnibus Law harus dicabut. Kedua, kami menuntut pertanggungjawaban pihak polisi yang terlibat melakukan tindakan represifitas,” katanya.

“(Kami menuntut) sidang kode etik bagi seluruh jajaran polisi yang terlibat (represifitas), baik dari jajaran Polda Jabar atau Polrestabes Bandung,” tegasnya.

Hariq menyebut, berdasarkan inventaris yang telah mereka lakukan terkait data korban dugaan tindak kekerasan oleh oknum aparat, terdapat sekitar 190 orang terluka. Sebagaian mereka harus ke rumah sakit.

“192 orang akumulasi dari yang mendapatkan penganiayaan menyebabkan luka atau penangkapan. Itu semua elemen dari tiga hari aksi,” sebut Hariq.

“Ada yang dilarikan ke RS Boromeus, ada yang luka berat kondisinya sampai kritis. Kalau kisaran luka berat itu 40 persen. Kalau yang sampai mendapat perawatan itu dari Unisba ada, dari Fakultas Hukum lukanya terindikasi karena pemukulan pada kepala,” terangnya.

Selain itu, Kepolisian, kata Hariq, menahan sejumlah mahasiswa. Namun, mereka masih kesulitan untuk mengetahui jumlah pastinya.

“Kami belum menjumlah secara jelas. Karena pihak kepolisian belum mau membuka ruang (data). Dari Unisba ada empat orang, Telkom 7 orang. Tapi, kalau bicara validitas berapa orang lebih dari itu. Tapi kita belum benar-benar tahu secara jelas berapa orang sebetulnya,” bebernya.

“Kami menuntut pembebasan teman-teman kami,” tegas Hariq.

Selain itu, mendesak sidang etik dan pembebasan mahasiswa, Hariq menegaskan, mahasiswa juga menuntut pengakuan dan permohonan maaf secara terbuka dari kepolisian atas kejadian kampus Unisba. (Baca: Kericuhan Pecah di Gedung Sate!)

  • Gelar aksi hingga tuntutan terpenuhi

Aksi serupa akan kembali digelar dengan jumlah lebih banyak hingga tuntutan mereka dapat terpenuhi.

“Kami datang menginginkan surat terbuka atau konferensi pers untuk permohonan maaf (dari pihak kepolisian,” pungkasnya.

Sebelumnya Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, tidak ada penyerangan ke kampus.

Namun, massa menuju ke area kampus, maka petugas kepolisian mencoba melakukan pengamanan terhadap massa.

Baca Juga: Rektor Unisba Sesalkan Kerusakan Fasilitas Kampus Saat Demo Tolak Omnibus Law

“Tidak ada penyerangan ke kampus, yang jelas kita itu melewati kampus karena mereka berkumpul depan kampus. Kita menjaga keamanan, baik dalam kampus ataupun luar kampus. Adapun seperti itu, maka mereka (oknum massa aksi) yang ingin membuat situasi seolah petugas yang menyerang kampus,” jelasnya.

Baca Juga: Kericuhan Pecah, 138 Mahasiswa di Bandung Terluka Usai Demo Penolakan UU Cipta Kerja

“Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa di luar mahasiswa ataupun buruh, sehingga ada situasi seperti ini seakan polisi yang seperti ini padahal itu bikin keruh saja,” pungkasnya.

(muh)


Terkait Kota Bandung
Pemuda Bandung Didorong Terlibat Aktif Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kota Bandung
Pemuda Bandung Didorong Terlibat Aktif Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dorong generasi muda untuk mengambil peran strategis dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, di tengah ancaman krisis pangan global dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Langkah tersebut ditandai dengan penyelenggaraan kegiatan edukatif, Peran Pemuda Menyongsong Ketahanan Pangan Menuju 2045 di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Kamis (24/4/2025). Acara ini merupakan kelanjutan dari […]

Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan
Kota Bandung
Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Polemik hukum terkait kepemilikan lahan SMA Negeri 1 (Smansa) Bandung kini menyeruak ke ruang publik dan memicu keprihatinan dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menilai sengketa ini bukanlah sekadar perdebatan administratif, melainkan cerminan konflik kepentingan atas ruang strategis yang menyimpan nilai tinggi. “Ini bukan gugatan […]

Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal
Kota Bandung
Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggulirkan program strategis Bazar Murah yang akan digelar secara rutin setiap triwulan sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok sekaligus untuk menggerakkan roda perekonomian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tingkat kecamatan. Pelaksana Tugas […]

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan
Kota Bandung
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan langsung di sejumlah pasar tradisional. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengunjungi Pasar Sederhana di kawasan Sukajadi, Kota Bandung, untuk […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.