News

Gelombang Pertama, 9,1 Juta di Indonesia Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

Radar Bandung - 19/10/2020, 18:28 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gelombang Pertama, 9,1 Juta di Indonesia Bakal Disuntik Vaksin Covid-19
Ilustrasi: Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat mengecek langsung kesiapan Bio Farma dalam mempoduksi vaksin beberapa waktu lalu. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.id – Perkembangan dunia teknologi kesehatan memunculkan sejumlah kandidat vaksin Covid-19. Sedikitnya ada 39 kandidat vaksin dengan tahapan fase yang berbeda. Indonesia, bekerjasama dengan sejumlah perusahaan vaksin untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat yang menjadi prioritas.

Jika didata, ternyata ada 9,1 juta orang yang siap divaksin sesuai jumlah dosis vaksin dari sejumlah perusahaan vaksin tersebut.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebut sejauh ini sudah ada 39 kandidat vaksin. Tapi tak semuanya pada tahapan yang sama.

“Ada beberapa vaksin yang masih dalam tahapan uji coba lab. Ada yang sudah masuk uji coba pada hewan, ada yang sudah uji klinis I, II, dan ada yang sudah selesai uji fase III,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (19/10).

“Dari semua itu, yang terdepan adalah sudah selesaikan fase III. Jelas sudah ada dan keamanannya sudah terjamin,” katanya.

Lalu dari mana saja sumber Indonesia mendapat vaksin Covid-19?

  • Vaksin produksi Sinovac

Vaksin Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase III pada beberapa tempat yakni Tiongkok dan Brasil. Sedangkan Indonesia akan selesai Desember oleh Biofarma dan Universitas Padjajaran.

Bahkan Pemerintah Tiongkok sudah menggunakan vaksin itu untuk penyuntikan kepada warganya dan sudah mendapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM Tiongkok.

“Tim saat ini dari Kemenkes, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia dan juga BPOM sedang melakukan inspeksi atas proses pembuatannya terkait kehalalan dan keamanan,” kata Yurianto.

Sinovac bahkan sudah memberi kesempatan pada Indonesia dalam bentuk vaksin sudah jadi.

Sebanyak 2 kali pengiriman rencana akan mulai awal November sebanyak 1,5 juta vaksin. Kemudian Desember 1,5 juta vaksin.

“Metode Sinovac dengan dual use. Jadi seseorang mendapat penyuntikan 2 kali dalam rentang waktu 14 hari. Artinya kalau 2 kali pengiriman 1,5 juta dosis, maka total penyuntikan terhadap 1,5 juta orang,” tegasnya.

  • Vaksin dari Sinopharm

BUMN asal Tiongkok. Mereka sudah selesaikan uji klinis fase III pada beberapa tempat termasuk UEA Uni Emirat Arab, Turki, dan tentu Tiongkok.

Tiongkok juga sudah menggunakannya untuk tenaga kesehatan atas Izin Penggunaan Darurat oleh BPOM Tiongkok.

“Kami juga dapatkan informasi, UEA sudah menguji kehalalannya. Inilah kami mintakan datanya, untuk dipelajari Kemenag dan MUI. Sinopharm siap kirim 15 juta dosis dan pemakaian 2 kali dalam rentang 14 hari. Maka artinya bisa untuk vaksinasi 7,5 juta orang.

  • Vaksin dari CanSino

Perusahaan Tiongkok. Mereka sudah selesai uji klinis fase III di Kanada, Tiongkok, Arab Saudi, dan beberapa negara lain.

Dan sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat dari BPOM Tiongkok. Serta tentara Tiongkoksudah menggunakannya. “Single dosis hanya sekali suntik, kesanggupan mereka sediakan 100 ribu dosis,” jelas Yurianto.

Maka total pada November dan Desember nanti, Indonesia siap melakukan vaksinasi untuk 9,1 juta orang pertama. Itupun jika sudah mendapatkan kepastian BPOM dan juga Kemenag serta MUI.

“Vaksinasi bagi 9,1 juta orang ini tergantung kita kapan dapat kepastiannya. Yang jelas, ketersediaan masih akan sangat tergantung oleh Emergency Use atau Izin Penggunaan Darurat oleh BPOM dan regulasi dari Kemenag dan MUI,” terangnya.

“Kepastian disetujui atau tidaknya perkiraan akhir Oktober, atau minggu awal November. Sehingga apakah sudah pasti halal dan aman,” ungkapnya.

Baca Juga: Jabar Ajukan 3 Juta Vaksin Covid-19 di Gelombang Pertama Penyuntikan

Ada lagi tambahan komitmen vaksin dari negara Inggris yakni AstraZeneca. Namun mereka baru akan siap pada 2021.

“Lalu satu kunjungan lain hasil dari ke London dan Jenewa, AstraZeneca sudah komitmen 100 juta tapi tak di tahun ini. Memang uji klinis mereka belum selesai, tapi kesanggupan sudah ada,” tegasnya.

(jpc)


Terkait News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar
News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sering mengenakan pakaian dinas serba putih tersebut memberikan wejangan penting untuk siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan alumnus. Dari […]

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani
News
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan pidato saat mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi. Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerangkan, tidak mungkin menghadapi satu sekolah. “Saya menghadapi tawuran, segala macem yang kemaren,” Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi mengatakan, mengambil pijakan yang cepat, walaupun tanpa kajian. “Engga ada urusan, ini […]

ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya
News
ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Institut Teknologi Bandung (ITB) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penangguhan penahanan mahasiswinya berinisial SSS terkait meme Prabowo dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). ITB akan memberikan pembinaan dan edukasi kepada mahasiswinya itu agar tindakan serupa tidak terulang. “ITB mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik […]

Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo
News
Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Perkumpulan Online Roda Dua Se-Jawa Barat atau POROS menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang berisi penolakan rencana merger Grab-Goto atau akuisisi Goto. Surat terbuka itu disampaikan pada 10 Mei 2025 dengan menegaskan tujuh alasan penolakan aksi korporasi yang tengah ramai itu karena sangat berdampak tak hanya bagi driver, konsumen, tapi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.