RADARBANDUNG.id, SOREANG – Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Ahmad Djohara mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang bisa terjadi pada musim penghujan saat ini.
Dengan adanya fenomena La Nina, berdasarkan surat dari BMKG, maka akan terjadi peningkatan curah hujan antara 30 sampai 40 persen dari tahun sebelumnya.
“Maka, otomatis kita harus waspada tentang ini, dan pernyataan BMKG sudah terbukti kan. Beberapa hari yang lalu kita diguyur hujan terus, dengan cukup deras,” kata Ahmad via telepon, Kamis (21/10/2020).
“Bahkan pada beberapa bagian wilayah disertai angin kencang. Sesuai pernyataan mereka (BMKG), ya kita harus waspada,” timpalnya.
Ahmad mengatakan, peningkatan curah hujan kemungkinan akan terjadi pada akhir Oktober dan awal November. Jadi masyarakat, khususnya Kabupaten Bandung harus mewaspadai potensi terjadinya bencana alam.
Pihaknya juga akan mempersiapkan berbagai hal untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi, dari sisi kebencanaan.
“Banjir, longsor, angin puting beliung dan angin kencang, itu kan selalu terjadi dalam pergantian musim. Kita sudah mencoba mengantisipasi dan mencoba melihat kembali peta wilayah rawan bencana,” jelas Ahmad.
Ahmad mengungkapkan bahwa banjir terjadi pada daerah yang lahannya paling rendah. Namun jika ada banjir pada daerah atas terjadi, maka banjir bandang berpotensi terjadi.
Kemudian untuk longsor, juga banyak terjadi pada daerah yang memang berbukit-bukit dan cukup tinggi.
“Tapi, kalau memang dari rekam jejak tahun lalu, longsor yang paling sering terjadi itu kawasan Ibun. Tapi kita harus waspada, longsor besar itu mengancam juga wilayah seperti Cimenyan, atau Pengalengan dan juga Cimaung. Semua wilayah yang punya kondisi lahannya berbukit dan cukup terjal, itu hati-hati,” ungkap Ahmad.
Selanjutnya, Ahmad juga akan mengadakan kegiatan susur sungai pada awal November.
Pihaknya akan memantau seluruh wilayah Kabupaten Bandung, mulai dari potensi atau kegiatan mitigasi, maupun nanti dalam penanganan evakuasi dan lain sebagainya.
“Pada prinsipnya, kita sudah siap terkait logistik. Tentu kita akan berkoordinasi dengan satuan kerja lain seperti dinas sosial, dinas kesehatan, PDAM dan seterusnya. Kita juga kan memiliki beberapa cadangan peralatan kebencanaan,” ungkapnya.
“Seperti perahu, makanan siap saji, tenda pengungsi maupun gedung pengungsi yang biasa dipakai, mobil angkutan. Ini sudah kita inventarisir semuanya, bilamana terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan, kita bisa bergerak cepat,” pungkasnya.
(fik)