RADARBANDUNG.id, CIPARAY – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengungkapkan, banjir bandang terjadi di Komplek Kodiklat, Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay.
Banjir Bandang yang terjadi di Ciparay ini termasuk ke dalam skala besar.
“(Penyebab banjir bandang) karena curah hujan pada Sabtu sore pada sekitar lokasi sangat tinggi dan sangat deras. Hingga akhirnya air meluap, masuk ke jalan dan sungai-sungai kecil sekitar perumahan penduduk,” ujar Akhmad, Minggu (25/10/2020).
Akhmad mengatakan, selokan pada sekitar lokasi banjir bandang tak lagi memiliki daya tampung yang mumpuni, karena banyaknya sampah. Pada akhirnya, air meluber ke jalan desa hingga rumah penduduk.
“Setelah kita lakukan assesment itu, ada 152 KK, dan 492 jiwa terdampak. Ketebalan lumpur juga mencapai 40 sentimeter,” sambung Akhmad.
Secara bergotong royong, masyarakat telah membersihkan lumpur akibat terjangan banjir bandang tersebut.
Menurut Akhmad, kondisinya sudah landai. Akhmad mengungkapkan sifat dari banjir bandang itu tidak lama.
“Masyarakat bantu untuk jangan membuang sampah sembarangan. Harus ada budaya sehat pada kalangan masyarakat,” katanya.
“Tapi ya selain persoalan sampah karena memang saat ini curah hujan cukup tinggi, seperti yang BMKG infokan, bahwa Fenomena La Nina akan meningkatkan curah hujan antara 20 sampai 40 persen dari musim penghujan sebelumnya,” tutur Akhmad. (Baca: Jawa Barat Waspada Fenomena La Nina)
BPBD Kabupaten Bandung akan mengantisipasi semua daerah. Tapi ada beberapa wilayah yang cukup rentan karena memiliki kontur lahan yang bergunung-gunung dan memiliki tebing curam.
Seperti Cimenyan, Cilengkrang, Cileunyi, Pangalengan, Rancabali, Arjasari, Ibun, Pacet dan Paseh.
(fik)