News

Gempa Pangandaran Minggu Pagi, Waduh! Warga Langsung Lari ke Pantai

Radar Bandung - 25/10/2020, 11:21 WIB
Ardyan
Ardyan
Tim Redaksi
Gempa Pangandaran Minggu Pagi, Waduh! Warga Langsung Lari ke Pantai

RADARBANDUNG.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5.9 itu berlokasi 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer, Minggu (25/10) pukul 07.56 WIB.

Episenter gempa yang terletak pada 8.22 Lintang Selatan, 107.87 Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan kuat oleh sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, dan daerah lainnya.

Mereka berhamburan keluar rumah karena khawatir merusak bangunan.

Seorang warga Perumahan Malayu Selaras, Ningrum, mengatakan, saat gempa sedang beraktivitas memasak di dapur lalu lari keluar rumah karena guncangannya cukup kuat. “Gempanya terasa kencang, saya langsung spontan keluar rumah,” katanya.

Selain Ningrum, warga lainnya di komplek perumahan yang sama merasakan guncangan gempa yang kuat lalu berlarian keluar rumah dan berkumpul di tengah jalan. Guncangan gempa tersebut, kata Ningrum, membuat panik, apalagi pernah merasakan trauma dengan kejadian gempa dahulu pada September 2009 di Tasikmalaya.

“Saking besarnya gempa, membuat saya panik, anak saya yang kecil saja ketinggalan di kamar mandi,” katanya.

Selain warga Garut, beberapa warga lainnya dilaporkan sempat panik karena guncangan gempa cukup kuat dirasakan saat berada di dalam rumah. Seorang warga Kota Tasikmalaya, Husna mengaku, saat gempa langsung berlari keluar rumah bersamaan dengan penghuni rumah lainnya untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa tersebut.

“Terasanya 5-10 detik, tapi berasa banget getarannya, aku lagi tidur, tahu-tahu tempat tidur bergetar, pintu bergetar,” katanya.

Selain itu, warga di pesisiran pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya merasakan sama dengan guncangan gempa tersebut yang terasa cukup kuat dan berlangsung beberapa detik. Seorang warga pesisir pantai di Kecamatan Cipatujah, Yana Taryana mengatakan, saat gempa dirinya dan warga lainnya keluar rumah karena khawatir bangunan rumah roboh.

“Saat gempa, warga di sini semua panik, keluar rumah, sebagian ada yang ke pantai melihat kondisi laut, takutnya tsunami,” kata Yana.

Yana menyampaikan, kepanikan warga di pesisir pantai tidak berlangsung lama, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah merasa tenang dan tidak akan terjadi lagi gempa susulan.

“Kebetulan di sini kondisinya sedang hujan, jadi banyak yang kembali lagi ke rumah, dan beraktivitas seperti biasa,” kata Yana.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dalam siaran resminya gempa berkekuatan magnitudo 5.9 itu berlokasi 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer yang terjadi, Minggu pukul 07.56 WIB.

(jpnn)

 

 


Terkait Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah
Jawa Barat
Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah

Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.

Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan
Jawa Barat
Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sosialisasi kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar terus disosialisasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penerapan jam malam untuk pelajar di Jabar ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah saja, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, dikutip Senin (9/6/2025). Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.