RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Massa aksi demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja mulai memadati sekitaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Ribuan massa tergabung dalam gerakan BEM Seluruh Indonesia dan serikat buruh.
Pantauan Pojoksatu.id (grup Radarbandung.id), Rabu (28/10/2020) siang, satu mobil komando dengan pengeras suara terparkir pada kawasan Patung Kuda, tepatnya depan barikade petugas TNI-Polri menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa serempak menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai peringatan ‘Hari Sumpah Pemuda’.
“Tolak Omnibus Law, atau Jokowi yang turun jadi Presiden,” teriak orator dari atas mobil komando aksi.
Ia mengatakan, mereka tak akan pernah surut melakukan aksi, sebelum Jokowi mencabut UU sapu jagat tersebut.
“Kawan-kawan tetap semangat, rapatkan barisan, yang kita lakukan hari ini adalah untuk anak cucu kita 10 tahun atau 30 tahun ke depan,” lanjut orasinya.
“Hidup buruh, hidup mahasiswa, hidup rakyat,” ucapnya lagi.
Mereka juga membentangkan spanduk panjang bertuliskan “Lindungi Rakyat, Terbitkan Perppu, Tolak Omnibus Law”.
Massa demonstran tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dari berbagai elemen masih terus berdatangan menuju lokasi.
Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja sendiri memang belum surut semenjak DPR dan pemerintahan sahkan UU kontoversial itu pada 5 Oktober lalu.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah buruh juga kompak memakai baju adat setiap daerah dalam aksi ini.
Salah satu massa aksi yang tidak mau namanya disebut menuturkan, pemakaian baju adat merupakan bentuk penghargaan ‘Hari Sumpah Pemuda’.
“Ini dalam rangka sumpah pemuda massa diimbau untuk memakai baju adat,” ucapnya.
Baca Juga: Upah Minimum 2021 Tak Naik, Ini Pernyataan Sikap Buruh Jawa Barat
Dalam aksi yang kesekian kali ini, massa membentangkan spanduk bertuliskan “Cabut Omnibus Law Demi Anak Cucu’
Sementara itu orator juga mengingatkan pasukannya untuk membuat barisan rapi dan menjaga jarak.
“Teman-teman seperjuangan, rapikan barisan, ingat tetap jaga jarak agar terhindar dari penularan virus corona atau Covid-19,” imbaunya.
(muf/pojoksatu/rb)