News

Dadang Naser Ungkap 2 Klaster Covid-19 di Kab. Bandung

Radar Bandung - 19/11/2020, 12:23 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Dadang Naser Ungkap 2 Klaster Covid-19 di Kab. Bandung
Bupati Bandung, Dadang M. Naser

RADARBANDUNG.id, SOREANG – Provinsi Jawa Barat menetapkan 7 daerah naik menjadi berstatus zona merah Covid 19. Salah satunya Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung, Dadang M Naser mengaku kecolongan dengan adanya klaster Covid-19 di Kab. Bandung. Hal itu membuat status keterpaparan Covid-19 Kab. Bandung meningkat menjadi zona merah.

Pertama ada peningkatan di kluster pesantren, ada 2 pesantren yang kena dan juga kluster keluarga yang tersebar,” ujar Dadang Naser.

Dadang Naser mengungkapkan kluster Covid-19 hadir karena adanya tamu yang datang dari luar Kab. Bandung.

Misalnya, orang tua yang menjenguk santri, namun masuk ke dalam pesantren. Seharusnya, orang tua dan santri bertemu pada tempat tertentu.

“Informasi awal yang saya pelajari dengan tim, kluster ini terjadi karena ada yang hadir dari luar. Misalnya tempo hari juga tamu dari Bogor ke Ciparay, ada akikahan, kejadian,” ungkapnya.

“Karenanya, ini rapat koordinasi, saya segera ambil langkah untuk mengantisipasi, hati-hati dengan tamu yang datang dari luar,” tambahnya.

Dengan penetapan status zona merah, bukan berarti semua wilayah Kab. Bandung zona merah. Tapi hanya pada lokasi yang menjadi tempat kejadian.

Misalnya Pacet, bukan berarti seluruh Pacet berstatus zona merah, tapi hanya satu desa atau lingkungan RT saja.

“Kami antisipasi segera, pesantren yang bersangkutan diberi bantuan, untuk medisnya kita bantu, untuk hal-hal lainnya juga kita evaluasi untuk membantu,” sambung Dadang Naser.

50 persen warga Kabupaten Bandung yang terpapar Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Kata Dadang, dengan adanya peningkatan rapid dan swab test, membuat jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid 19 semakin jelas.

“Demikian juga keterpaparan keluarga, ada yang isolasi pada rumah sakit Ebah, dan BLK,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami mengatakan status zona bersifat dinamis.

Menurutnya, ada 14 indikator yang bisa menjadi penentuan penetapan zona. Salah satunya peningkatan kasus baik yang terkonfirmasi maupun yang suspek.

“Kita juga berupaya kepada semua, untuk bagaimana menekan supaya angka kasus terkonfirmasi tidak terus meningkat, yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan,” ujar Grace.

Grace menjelaskan jika ada dua orang yang tidak menggunakan masker, salah seorangnya positif Covid-19, maka risiko terpaparnya bisa 100 persen. Beda halnya, jika menggunakan masker semua, maka risiko terpapar Covid 19 hanya 1,5 persen.

“Jadi bagaimana pentingnya kita menggunakan masker. Kemudian jaga jarak dari droplet yaitu 1 sampai 1,5 meter. Oleh karena itu, jangan kendor menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan,” pungkas Grace.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menumumkan penambahan zona merah pascalibur panjang, yang cukup signifikan. Dimana sebelumnya hanya ada tiga wilayah, kini menjadi 7 wilayah.

Baca Juga: Dishub Luncurkan Soreang City Tour

7 daerah itu Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Purwakarta, Kab. Tasikmalaya, Kab. Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.

Dari daerah itu, 3 daerah yang menggelar Pilkada yaitu Kab. Karawang, Kab. Bandung dan Kab. Tasikmalaya.

“Jadi itu harus kita waspadai, tolong diingatkan kepada kepala daerah dan juga masyarakat,” ujar Ridwan Kamil, Selasa (17/11).

(fik)


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.