RADARBANDUNG.id – PEMERINTAH akan melakukan pembukaan sekolah dengan adaptasi kebiasaan baru pada Januari 2021.
Namun, pada satu sisi, pembelajaran tatap muka dikhawatirkan menimbulkan klaster baru. Terlebih usai libur akhir tahun.
Hal itu, kata Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim bisa saja terjadi.
Sebab, pada Desember nanti akan banyak agenda yang melibatkan orang banyak. Mulai Pilkada, libur natal, tahun baru serta akhir tahun.
“Artinya mobilitas masyarakat makin tinggi dan berpotensi menjadi sebaran baru Covid-19. Bayangkan Januari kemudian sekolah tatap muka dilakukan. Jadi kekhawatiran sekolah akan menjadi klaster terbaru Covid-19 sangat beralasan,” ucapnya kepada JawaPos.com, Selasa (24/11).
Ia juga mengingatkan, apabila terdapat kasus positif pada sekolah, pihaknya meminta agar para guru tidak dijadikan kambing hitam atas hal tersebut.
Di mana tentunya pengawasan penerapan protokol kesehatan akan terlepas ketika pembelajaran selesai.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Bersiap untuk Buka Sekolah Januari 2021
Namun harapannya, peserta didik langsung kembali ke rumah masing-masing. Hal ini demi mengurangi kasus positif Covid-19 di Indonesia.
“Ketika ada siswa yang positif Covid-19 setelah sekolah dibuka, maka jangan ada kriminalisasi terhadap guru. Orang tua jangan sampai menyalahkan pihak sekolah dan guru. Bagaimanapun juga guru berada di bawah struktur birokrasi daerah setempat,” jelasnya.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Januari 2021, Disdik Jabar Ikut Kebijakan Pusat
Sebelumnya, pemerintah melalui penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri menetapkan, pembelajaran tatap muka akan kembali dilaksanakan pada Januari 2021.
Informasi itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Baca Juga: Mendikbud Rencanakan Sekolah Tatap Muka Januari 2021, Ridwan Kamil Siapkan Ini
“Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan. Kebijakan ini berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021, jadinya bulan Januari 2021,” jelas Nadiem dalam telekonferensi pers Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11).
(jpc)