RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jawa Barat melakukan hibah berupa klinik digital bernama Anjungan layad rawat mandiri (Alarm). Inovasi teknologi tersebut merupakan karya dibidang medis yang berfungsi melakukan skrining kesehatan dengan cepat dan mudah.
Hibah dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Jalan Pasteur Kota Bandung. Kegiatan itu dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, Deputi Direksi Wilayah Jawa Barat, Fachrurrazi dan pejabat lainnya, Rabu (6/1/2021).
Deputi Direksi Wilayah Jawa Barat, Fachrurrazi mengungkapkan, Alarm tersebut berbentuk anjungan yang bisa ditempatkan di ruang publik atau titik-titik keramaian yang dapat dimanfaatkan secara mandiri seperti melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, suhu tubuh, tingkat kegemukan (fat mass), berat massa tubuh (body mass), Body Mass Index (BMI), Basal Metabolic Rate (BMR). Selain itu, Alarm juga berfungsi untuk melakukan pengecekan blood oxygen/ kadar oksigen dalam tubuh, heart rate/ detak jantung, blood pressure/ tekanan darah.
“Data-data dalam Alarm ini dapat digunakan masyarakat secara mandiri dengan membaca analisis kesehatan yang tertera di layar ataupun dengan mencetaknya,” tuturnya.
Ia menambahkan, invovasi karya anak bangsa mengenai program-program kesehatan ditujukan untuk membantu masyarakat dengan sederhana dalam mengecek kesehatan. Inovasi ini juga merupakan kolaborasi tentunya dengan dukungan dari Pemerintah/stakeholder.
“Melalui alat ini masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan dengan cepat dan mudah secara mandiri, untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan melakukan konsultasi kepada dokter di faskes tingkat pertama,” sambungnya.
Fachrurrazi mengatakan, inovasi-inovasi yang digagas Gubernur Jawa Barat dalam bidang kesehatan ini sudah menginspirasi untuk berperan aktif memberikan dukungan seoptimal mungkin melalui sarana yang dapat dimanfaatkan secara langsung masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait dalam mengajak masyarakat untuk berpola hidup sehat.
“Alarm ini dirancang untuk mengenali kondisi tubuh melalui skrining kesehatan serta melakukan pencegahan dini terhadap berbagai penyakit, melalui pemanfatan teknologi. Mudah-mudahan alat ini bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Dewi Sartika mengapresiasi atas kolaborasi antara Pemerintah, BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait hingga melahirkan inovasi digital dibidang kesehatan tersebut.
“Ini akan kami gunakan sebaik mungkin dan dikembangkan demi kepentingan umum,” jelasnya.
Kata Dewi, Alarm tersebut sangat bermanfaat dan efektif memeriksa kesehatan. Musababnya, setelah melakukan skrining maka akan keluar data atau informasi kondisi kesehatan seseorang sehingga bisa ditindaklanjuti ke faskes.
“Misalnya jika sudah di skrining di Alarm ini terus ketahuan tensi darah tinggi, kan bisa langsung dilanjutkan pemeriksan klinis berikutnya,” paparnya.
Kata Dewi, dengan Alarm ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berpola hidup sehat dan juga selalu memeriksaan kesehatannya secara mandiri sebagai upaya promotif preventif.
“Alarm yang dihibahkan BPJS Kesehatan Kepwil Jabar ini merupakan prototipe yang nantinya diharapkan dapat dikembangkan atau diperbanyak melalui skema CSR dan ditempatkan di kantor-kantor Pemerintahan dan fasilitas umum lainnya,” pungkasnya.