News

Siapkan Tambang Pasir untuk Dukung Pembangunan Infrastruktur Jabar Utara

Radar Bandung - 22/02/2021, 12:59 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Jasa Sarana menyiapkan tambang pasir batu di Paseh, Kabupaten Sumedang untuk mendukung pembangunan di wilayah Utara Jawa Barat.

Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq mengatakan lahan tambang yang dikuasai seluas 20 hektare. Ini merupakan lini bisnis yang dikelola pada akhir tahun 2020 untuk salah satu sektor andalan bagi korposasi.

“Demand-nya tinggi, untuk permintaan ritel saja setiap hari bisa lebih dari 50 truk dilayani. Tambang pun tidak hanya eksplorasi, kami mengusung konsep tambang berwawasan lingkungan,” katanya dalam rilis resmi Jasa Sarana, Minggu (20/2/2021).

Selain dikelola untuk memenuhi kebutuhan permintaan ritel bahan bangunan atau para pengembang perumahan, juga disiapkan untuk mendukung program pembangunan infrastruktur strategis di wilayah Utara Jawa Barat. Antara lain Tol Cisumdawu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban dan pengembangan kawasan Rebana.

“Paseh baru kita garap intens Desember 2020 lalu, targetnya bisa produksi 30.000-50.000 m3 kubik per bulan. Pangsa pasar tinggi sekali, sementara lokasi pasir batu saat ini sudah terbatas, kebetulan posisi kita strategis untuk menunjang pembangunan di utara Jawa Barat, papar Hanif.

Kawasan Utara sendiri tengah menjadi fokus pembangunan. Semisal, Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kab. Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kab. Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan. Dengan 13 kota baru, Rebana Metropolitan dinilai bisa meningkatkan 5 persen ekonomi dan menghadirkan 4,3 juta lapangan kerja di 2030.

(rls)