RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Balai Besar Disabilitas Prof. Dr Soeharso Surakarta, Balai Anak Naibonat Kupang dan Balai Disabilitas Efata Kupang merespon kasus kepada keluarga RA. Ia merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) merawat kedua orang tuanya yang mengalami kelumpuhan di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Tim Kemensos mengunjungi rumah RA. Berdasarkan hasil kunjungan, diketahui RA adalah anak dari pasangan Benediktus Poseng (48 tahun) dan Wihelmina Mbi (43 tahun). Keluarga sederhana ini tinggal di rumah berukuran 5×6 meter, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah.
Di rumah inilah RA tinggal bersama ayah, ibu dan nenek. RA memiliki seorang adik perempuan yang saat ini diasuh oleh keluarga pamannya.
RA adalah anak yang sehat, periang, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. RA juga sering membantu neneknya merawat ayah dan ibunya yang mengalami kelumpuhan.
Paman RA sering datang membantu untuk mengurus keluarganya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Fisioterapi Balai Besar Disabilitas Prof. Dr Soeharso Surakarta, ayah RA, Benediktus Poseng mengalami kelumpuhan disebabkan adanya Ostheo Artritis (OA) Bilateral atau pengapuran di kedua lututnya.
Penanganan yang diberikan adalah latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya dan diberikan alat bantu berupa Stabiliser Knee.
Sedangkan ibu RA, Wihelmia Mbi diketahui mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.
Kepala Puskesmas setempat, Susana menyatakan, pihaknya akan terus melanjutkan latihan fisioterapi dan memantau perkembangan kedua orang tua RA secara berkala.
Berdasarkan hasil Case Conference yang dilakukan tim Kemensos dan dihadiri aparat pemerintah setempat dan keluarga besar, ayahnya (Benediktus Poseng) direkomendasikan dirujuk ke RSUD Borong atau RS Siloam di Manggarai Barat.
“Sedangkan ibunya (Wihelmina Mbi) direkomendasikan dirujuk ke Pusat Gangguan Jiwa dan Klinik Renceng Mose Ruteng atau RSJ Naimata,” katanya, Jumat (12/3/2021).
Aparatur desa bersama pihak puskesmas dan Dinas Sosial akan membantu pihak keluarga besar mengurus proses rujukan.
Pemerintah Desa Nanga Meze juga berkomitmen memberikan bantuan Rumah Layak Huni melalui APBDes 2021. Pelaksanaan pembangunan rumah sempat mengalami kendala karena status tanah yang sekarang didiami oleh keluarga RA saat ini.
Selain memberikan penanganan fisioterapi, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian (dewasa dan anak), kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri.
Pada kesempatan yang sama, PT. Pos Region Komodo melalui PT. Pos Manggarai Timur juga menyalurkan bantuan senilai Rp5 juta dengan rincian Rp4 juta berupa uang tunai dan Rp. 1 juta berupa sembako.
Keluarga RA juga akan mendapatkan bantuan uang dari berbagai donatur.