RADARBANDUNG.id – Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta menduga aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan serangan balik dari kelompok terorisme kepada kepolisian. Pasalnya, penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian sedang intensnya memberantas jaringan terorisme.
“Aksi ini terjadi kemungkinan sebagai bentuk serangan balas dendam atau perlawanan,” katanya. “Model ini terjadi lagi mengingat penegak hukum sedang sangat intens memberantas jaringan teror,” sambungnya.
Lebih jauh, Stanislaus melihat karakteristik dan model aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu kemungkinan besar pelaku berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah. “Model ini sama dengan aksi di Gereja Surabaya dan Polrestabes Medan,” jelasnya.
Karena itu, Stanislaus meminta aparat kepolisian dalam hal ini pihak kepolisian secepatnya mengungkap motif bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu. “Aparat penegak hukum yang sedang menangani peristiwa ini diharapkan dapat segera mengungkap siapa kelompok dibalik peristiwa ini dan menumpas jaringannya,” pungkasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik terkait serangan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi.
Sigit memasstikan, aparat keamanan saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait serangan teror tersebut. Sekaligus mendalami untuk mengetahui jaringan teroris yang menaungi para pelaku.
“Kami sedang dalami dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya,” ujar Sigit seperti dikutip PojokSatu, Minggu (28/3).
Ia menegaskan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tidak akan berhenti menindak para pelaku teror dan jaringan teroris di Indonesia. Sigit juga menekankan komitmen Polri untuk memberantas jaringan-jaringan teroris tersebut.
Baca Juga: Detik-detik Ledakan Diduga Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar
“Korps Bhayangkara menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) usai aksi tersebut,” tekan Sigit.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pihaknya menduga bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ini dilakukan dua orang. “Kita mendapatkan informasi ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan sepeda motor matic. Kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Katedral,” kata Argo di Mabes Polri.