Berkat Kader JKN, Pengobatan Anak dar Yuli, warga Rancasari Kota Bandung terbantu JKN-KIS
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Orang tua manapun pasti tidak ingin melihat anaknya sakit. Hati seorang ibu yang melahirkannya akan terasa pilu jika anak harus dirawat.
Apalagi sang anak masih balita dan sedang aktif-aktifnya. Hal ini yang diungkap oleh Yuli Julia Ningsih (39), seorang warga Rancasari Kota Bandung. Segala cara ia tempuh untuk kesembuhan putrinya, Akselia (2).
“Semua normal dan tidak terjadi apa-apa dengan anak saya. Hingga September 2020, anak mulai rewel dan susah buang air kecil. Dikarenakan khawatir, akhirnya dirawat di rumah sakit. Setelah dilakukan CT scan, ternyata ada massa diantara kantung kemih dan tulang ekor. Dokter bilang itu tumor dan harus operasi,” ucap Yuli, saat dihubungi pada Senin (29/03).
Karena terkendala peralatan medis dan sebagainya, Akselia akhirnya pulang dari rumah sakit walau kondisinya masih belum pulih. Saat itu, Yuli belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Yuli harus membayar biaya rawat inap anaknya di RS Immanuel menggunakan uang pribadi.
“Berobat pake uang pribadi cukup terasa bagi keluarga. Selama 4 hari dirawat inap, biayanya sudah mencapai 9 juta rupiah. Memang sudah risiko karena kami belum punya asuransi atau jaminan. Demi kesembuhan anak, kami akan berupaya maksimal walau biayanya tidak sedikit,” ungkap Yuli.
Tak lama setelah dirawat inap, Akselia kembali kambuh dan dilarikan ke UGD rumah sakit.
Yuli sempat bingung karena ia tidak memiliki biaya sedangkan Akselia membutuhkan perawatan segera. Dengan bantuan salah satu Kader JKN-KIS Kota Bandung, akhirnya Yuli sekeluarga didaftarkan JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kota Bandung.
Kepesertaan langsung aktif dikarenakan Kota Bandung sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta.
“Setelah dibantu Kader JKN dengan melengkapi semua persyaratan, alhamdulillah bisa diterima dan langsung aktif. Kalau harus bayar sendiri lagi, rasanya tidak mampu. Terima kasih untuk Kader JKN, sangat membantu kami dan rasanya berhutang budi. Setelah terdaftar JKN-KIS, anak saya bisa langsung dirawat tanggal 4-29 Oktober 2020 lalu,” jelasnya.
Baca Juga: Kader JKN Perkuat Komitmen Kinerja Hadapi Tantangan Tahun 2021
Yuli merasa lega, selama lebih 3 minggu anaknya dirawat hingga pulang dari rumah sakit, semua biaya dijamin JKN-KIS. Ia tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Pascapemulihan, Akselia beberapa kali melakukan kontrol. Hingga kini sang anak tetap harus menjalani perawatan hingga kemoterapi.
“Setelah tiga bulan, tumornya seperti tumbuh lagi. Saat ini sudah menjalani kemo siklus pertama sesuai rekomendasi dokter. Saya sangat bersyukur, pengobatan anak saya sebelumnya harus bayar sendiri, sekarang ada JKN-KIS. Saya dan keluarga hanya berharap, semoga pengobatan lancar tanpa kendala. Pelayanan dari fasilitas kesehatan kepada peserta juga dapat lebih ditingkatkan lagi,” tutupnya.
(adv)