RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Angka Partisipasi Masyarakat Berolahraga (APMO) di Jawa Barat (Jabar) di tengah pandemi Covid-19 mengalami peningkatan cukup signifikan.
Berdasarkan hasil pengukuran APMO Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat (Dispora Jabar) tahun 2020, persentase tunjukan angka 47,3 persen.
Angka partisipasi masyarakat untuk berolahraga di tengah pandemi tersebut memuaskan, mengingat kondisi pandemi Covid-19 masyarakat justru lebih rajin berolahraga secara mandiri.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Jabar Dadang Ronda mengatakan, nilai APMO yang diraih Provinsi Jabar menandakan masih ada harapan dan kepedulian masyarakat akan kesehatan tubuh.
Apalagi semenjak pandemi terjadi, semakin banyak masyarakat yang lebih peduli dengan kebugaran tubuh dan membuat mereka berolahraga secara mandiri.
“Presentase 47,3% yang diraih Jabar ini luar biasa. Apalagi sekarang ini kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Ini menandakan kalau masyarakat Jabar sudah peduli dan semakin sadar akan kebugaran tubuh,” kata Dadang pada giat kunjungan kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Kantor Dispora Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Selasa (6/4).
Tingginya kesadaran masyarakat dalam berolahraga, disebutkan Dadang, salah satunya adalah peran tenaga Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR). Bertugas melayani dan menyosialisasikan pentingnya olahraga di tingkat kewilayahan, membuat masyarakat semakin sadar dan tergerak.
Salah satu program olahraga yang digaungkan Dispora Jabar melalui tenaga SP3OR ialah Gurak atau Minggu Bergerak.
“Gurak mengajak masyarakat wilayah bersama tenaga SP3OR untuk olahraga senam bareng-bareng sama yang lain. Kalau Jabar itu setiap pergantian kepemimpinan pasti kampanye olahraga juga ikut berubah, termasuk senam Gurak ini,” jelas Dadang.
Dadang mengungkapkan, pada periode 2020-2022 jumlah tenaga SP3OR yang tersebar di 27 kota/kabupaten di Jabar berjumlah 110 orang. Tenaga SP3OR ini kemudian disebar lagi ke 110 kecamatan untuk mengemban tugas meningkatkan minat masyarakat terhadap kegiatan berolahraga.
Lebih lanjut, selain bertugas menyosialisasikan pentingnya berolahraga, alasan Dispora Jabar membentuk tenaga SP3OR adalah upaya membantu pemerintah dalam penanganan pengangguran.
Baca Juga: 109 Peserta SP3OR Jabar Ikuti Character Building
“Kenapa harus ada tenaga SP3OR? Karena setiap tahun di Indonesia akademisi pasti meluluskan alumni keolahragaan. Sedangkan rekrut pemerintah gak ada, akhirnya kami membentuk tenaga SP3OR sebagai bentuk kepedulian kami terhadap tenaga olahraga untuk masyarakat,” ungkapnya.
Dalam proses perekrutan tenaga SP3OR, Dispora Jabar melakukan tes yang cukup ketat. Itu bertujuan supaya misi tingkatkan kesadaran masyarakat berolahraga bisa rampung dan berjalan lancar. Selama tiga tahun tenaga SP3OR mengemban amanah dalam membantu pemerintah supaya persentase APMO merangkak naik.
Baca Juga: Dispora Jabar Gembleng Ratusan Pembina Olahraga Tradisional
Kota Bandung sendiri meraih nilai 40,9 persen pada APMO 2020. Kabupaten Bekasi menjadi daerah dengan raihan tertinggi yakni 74 persen, sedangkan Kabupaten Subang merupakan daerah dengan nilai APMO terendah yakni 21,9 persen. “Karena belum semua kabupaten kota mempunyai Peraturan Daerah (Perda) tentang Olahraga,” imbuhnya.
Pada kunjungan Dispora Jatim kali ini, pihaknya berencana mengadopsi dan mengadaptasi konsep penyelenggaraan tenaga SP3OR dalam program Jawa Timur Senang Gerak (JATIM SEGER). Diharapkan dengan kunjungan kerja ini bisa meningkatkan angka partisipasi masyarakat berolahraga di Provinsi Jatim.
(fid)