RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Masjid Syaikh Ajlin di Gaza, Palestina yang didesain Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mulai dibangun, Rabu (7/4/2021). Bangunan tersebut didirikan tepat di lokasi tempat ibadah yang pada tahun 2014 hancur akibat perang.
Proses penunjukan Ridwan Kamil untuk terlibat dalam proses desain sudah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Proses pembangunan dan penggalangan dana bekerjasama dengan organisasi non profit (NGO) Aman Palestin Indonesia.
Dari desain yang dipublikasikan, bangunan berkonsep futuristik tersebut memiliki tiga lantai tanpa kubah. Selain tempat ibadah, akan ada tempat untuk belajar, seperti fungsi bangunan terdahulu sebelum hancur.
“Jadi masjid ini kurang lebih sekitar tiga lantai karena masjid ini bukan hanya tempat salat, tapi juga menjadi tempat belajar atau madrasah. Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syeikh ‘Ajlin yang lama,” kata dia di Gedung Pakuan, Rabu (7/4/2021).
“(Saya) diminta oleh Aman Palestin dan masyarakat di Gaza untuk mendesain tentulah itu sebuah kehormatan. Saya dalam mendesain selalu memberikan pilihan, jadi ada empat opsi yang saya gambar. Kami serahkan pilihan itu kepada masyarakat Gaza,” ia melanjutkan.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikannya Rp 20 miliar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyumbang Rp 2,08 miliar. Sisa kebutuhan anggaran akan dilakukan dengan cara menggalang dana.
Ia optimistis anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini bisa segera terkumpul. “Saya sebagai gubernur tentu akan mengajak perusahaan orang yang punya kelebihan harta untuk turun. Jadi emosional karena situasinya sulit bisa membayangkan bertahun-tahun tidak salat di masjid. Karena tidak ada tempat,” ucap dia.
“Jadi sebelum saya desain salatnya di tenda kawinan saking daruratnya, kena hujan kena angin tapi mereka tetap salat berjamaah. Mudah-mudahan peristiwa bersejarah ini menguatkan kebaikan kita tak ada batas politik,” tutur dia.
Direktur Aman Palestin Indonesia Miftahuddin Kemal menyatakan selama ini, setelah bangunan lama hancur, masyarakat kerap beribadah di tempat seadanya. Seringkali, tenda darurat yang didirikan tidak cukup menampung mereka.
“Jadi pengakuan daro warga kampung syeikh ‘ajlin masjid ini dipenuhi jamaah yang sampai jumlahnya ribuan saat musim panas,” kata dia singkat.