RADARBANDUNG.id, CICALENGKA – Belum sampai 24 jam usai dilantik sebagai Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna yang akrab dipanggil Kang DS langsung bekerja. Ia mengunjungi salah seorang rumah warga miskin di Kampung Cijalupang RT 02 RW 13 Desa Waluya, Cicalengka, Bandung pada Selasa (27/4) jelang sahur.
Aksi spontan Kang DS itu dilakukan diam-diam tanpa protokol resmi dengan mengajak sahur bersama penghuni rumah yang dikunjunginya itu, yaitu Mak Eha.
Karena tak ada informasi sebelumnya, kedatangan mendadak Kang DS itu sontak membuat Mak Eha kaget bercampur gembira. Ia pun tak kuasa menahan tangis saking terharu. Janda tua berusia 83 tahun yang tinggal di sebuah gubuk bersama anak dan cucunya itu, mengaku tak mengenal wajah Kang DS sebelumnya. Meskipun, pada Desember 2020 lalu, digelar Pilkada yang sudah pasti ditandai dengan beredarnya foto para kandidat, salah satunya kang DS yang berpasangan dengan Syahrul Gunawan.
“Jujur, saya ga tahu kalau yang datang tiba-tiba ke rumah saya saat sahur itu ternyata Pak Bupati. Kata anak saya, namanya Kang DS. Karena itu, perasaan saya bercampur aduk, antara senang, sedih, terharu dan bangga, punya bupati baru yang sangat sederhana dan merakyat. Baru sekarang saya punya bupati yang peduli dan perhatian kepada orang kecil seperti saya,” ungkapnya
Menurut Mak Eha yang sampai sekarang masih aktif berjualan di Pasar Cicalengka itu, kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu masih seperti dalam mimpi. Ia tidak menyangka seorang bupati mau mengunjungi rumahnya yang sempit, kotor dan berantakan itu. Apalagi, saat Kang DS tidak canggung tiba-tiba minta ijin masuk ke dapur dan ikut bantu memasak makanan yang dibawanya.
Selesai makanan matang semua, Kang DS pun dengan santun mengajak Mak Eha dan semua anak dan cucunya untuk makan sahur bersama. Mata Mak Eha tampak berkaca-kaca saat Kang DS membuat kejutan berikutnya dengan memberi suapan simbolik, satu sendok nasi disusul tahu, tempe dan lalabannya.
“Saya senengnya luar biasa, kok mau sih Pak Bupati nyuapin saya seperti ke ibu kandungnya sendiri. Pokoknya, seneng banget. Selain santun, beliau juga tidak terlihat risih dan jijik makan di rumah saya yang mungkin bau macam-macam. Memang beliau benar-benar pemimpin, dan saya doakan semoga Allah swt selalu memberikan beliau kekuatan dan kesuksesan dalam menjalankan tugasnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kang DS yang hanya ditemai ajudan, mengaku tak ada yang luar biasa dengan kegiatan spontan yang dilakukannya. “”Ini memang bagian dari kebiasaan saya sejak lama, tepatnya sejak saya jadi kepala desa, anggota dewan sampai sekarang jadi bupati. Dan saya sangat menikmati kegiatan seperti ini,” katanya.
Dijelaskan Kang DS, kegiatan menyapa rakyat yang tidak mampu itu sangat penting dilakukan, terutama dalam rangka mengasah kepedulian dan kepekaan sosial. “Dengan cara makan sahur bareng mereka, dirinya bisa ikut merasakan, betapa susahnya hidup mereka. Betapa perlunya kepedulian kita. Betapa sombong dan dzolimnya kita, jika kita abai kepada mereka,” tandasnya.
Menurut Kang DS, yang tak kalah penting dari itu, kunjungan mendadaknya itu dilakukan dalam rangka menghimpun masukan untuk dijadikan bahan kebijakan yang akan dibuatnya. Terutama dalam kontek membangun kesejahteraan sosial.
“Kalau kita mau bicara pengentasan kemiskinan, peningkatakan kesejahteraan dan menaikan taraf hidup warga miskin, salah satunya kita harus ikut merasakan dan mau turun ke masyarakat. Jangan hanya menerima laporan anak buah yang baik-baik saja. Dan ini akan saya terus lakukan selama saya dipercaya mengemban amanah ini sebagai bupati,“ jelasnya.