RADARBANDUNG.id – MENYAMBUT Hari Raya Idul Fitri 1442 H, masyarakat memiliki budaya memakai baju baru. Untuk itu, jelang lebaran yang masih di masa pandemi Covid-19, masyarakat tetap berusaha membeli baju baru di pusat perbelanjaan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa tindakan yang dipaksakan itu tidak benar.
Salah satu contoh keramaian yang terjadi adalah kerumunan Pasar Tanah Abang yang mengalami peningkatan hingga 200 persen.
“Sudah jelas situasi pandemi, kita melihat pada saat kita akan datang ke pusat perbelanjaan itu cukup penuh, kemudian kerumunan juga terjadi, sebaiknya kita menghindari hal-hal tersebut, karena itu juga sebagai upaya pencegahan kita,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, potensi penyebaran juga semakin berlipat ganda. Bukan hanya pedagang pasar yang terdampak dari kerumunan, para pengunjung dan lingkungan sekitarnya pun juga.
“Bukan hanya pedagang pasar yang terdampak, dari apa yang terjadi di Tanah Abang,” jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik, Video Puluhan WN China Tiba di Bandara Soetta Viral
Mengingat pengunjung Tanah Abang berasal dari Jabodetabek, artinya semakin luas juga klaster yang akan dihasilkan.
“Artinya keterpaparan itu terjadi di pasar, tapi kemudian yang terpapar ini kalau dia terinfeksi, dia akan jadi sumber penularan ketika kembali ke tempat tinggalnya atau mungkin saat mudik itu akan terbawa kesana,” tuturnya.
Baca Juga: Langgar Prokes, Tempat Usaha Bisa Disegel Dua Pekan dan Didenda
“Jadi ini bukan hanya berpotensi klaster pasar, tapi juga klaster keluarga karena kita lihat betapa banyaknya pengunjung di pasar tersebut,” tandasnya.
Dalam masa pandemi yang tidak diketahui kapan berakhir, penerapan protokol kesehatan 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan serta wajib menjaga jarak tetap wajib dipatuhi.
(jpc/rb)