News

Pembelajaran Tatap Muka Perlu Kesiapan Matang

Radar Bandung - 21/05/2021, 23:25 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
ILUSTRASI. (Jawa Pos)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan mulai pada Juli bergantung banyak pihak. Dari mulai pemerintah daerah, sekolah hingga penanganan pandemi COVID-19.

Anggota Komisi XI DPR RI, Ledia Hanifa menyatakan, satu faktor penting adalah sistem di setiap sekolah, salah satunya dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Karena ada resiko yang harus ditanggung oleh Pemerintah Daerah. Sistemnya juga harus kuat,” ucap dia di Bandung, Jumat (21/5).

Beragam metoda pembelajaran di dalam kelas sudah tersedia, seperti menggunakan sistem bergantian siswa atau menyiapkan penghalang dari kaca maupun akrilik.

Di sisi lain, angka Covid-19 paska libur lebaran kerap meningkat. Ada pula varian virus Covid-19 yang baru. Kondisi ini sangat berpengaruh pada kebijakan pembukaan PTM.

Baca Juga: Kabupaten Bandung Siap Gelar Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Dalam Pembelajaran Tatap Muka, mobilitas anak di lingkungan sekolah menjadi perhatian utama. Hal itu harus menjadi fokus dari semua pihak, bukan hanya Pemerintah Daerah dan lembaga pendidikan, tapi juga orang tua.

Karena sampai saat ini, program vaksinasi hanya kepada para pengajar atau guru di sekolah. Lembaga pendidikan harus juga menyiapkan sistem saat beberapa dari orang tua siswa memilih untuk melakukan pembelajaran daring.

Baca Juga: Kota Bandung Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

“Keputusan final juga ada di orang tua. Ketika orang tua menganggap bahwa ini terlalu berisiko buat anaknya, mungkin kondisi kesehatan anak, itu dibenarkan untuk tidak sekolah,” terang dia.

“Jadi sekolah tidak boleh mengatakan bahwa anak itu bolos. Tapi harus disediakan fasilitas untuk hibrid. Jadi yang online dan offline secara bersamaan, mereka harus menyiapkan sistemnya,” pungkasnya.

(dbs)