News

Penerimaan CASN Kota Bandung Diundur, Ini Formasi yang Dibutuhkan

Radar Bandung - 02/06/2021, 14:31 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
ILUSTRASI

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Jadwal penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) atau CPNS Kota Bandung diundur selama dua pekan. Keputusan ini berdasarkan hasil rapat terbatas oleh pemerintah pusat.

Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi J. Mustafa mengatakan, semula penerimaan CASN akan dibuka pada 30 Mei 2021. Namun berdasarkan rapat terbatas (ratas) di pemerintah pusat diundur selama dua pekan ke depan.

“Jadi mungkin akan buka kembali sekitar pertengahan Juni 2021,” ujar Adi kepada wartawan, Rabu (2/6/2021).

Menurut Adi, Kota Bandung mendapatkan kuota sebayak 3.500 untuk penerimaan CASN. Jumlah tersebut mayoritas untuk kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

“Kuota PNS sebanyak 50-60 formasi. Sedangkan untuk P3k guru sebanyak 3.474 formasi, untuk tenaga kesehatan dan teknis lain mengajukan 192 formasi,” jelas Adi.

Selain itu, kata dia, untuk tenaga guru prioritasnya bagi honorer K2 jika honorer sudah semua diakomodir. Tapi, jika masih ada kuota akan dibuka formasi untuk fresh graduate, itupun untuk yang sudah mengikuti pendidikan profesi guru.

“Untuk guru ini, kami membuka lowongan bagi yang sudah berpengalaman, baik yang sedang mengajar, pernah mengajar atau memiliki sertifikat pendidikan mengajar,” terangnya.

Baca Juga: Terganjal Aturan Pemerintah Pusat, Tak Semua Pegawai Non ASN dapat THR

Hal ini berbeda untuk PNS fresh graduate. Sedangkan untuk hak dan kewajiban P3K sama dengan PNS. Hanya saja untuk P3K, tidak akan mendapatkan dana pensiun.

“Masa kerja P3K, akan diperpanjang setiap habis masa berlaku. Itupun berdasakan dievaluasi kinerja, sesuai kebijakan walikota,” tambahnya.

Baca Juga: Pasca Libur Lebaran, Bupati Bandung Sidak ASN yang Bolos

Meski demikian, pemerintah daerah harus tetap melaporkan hal itu kepada pemerintah pusat. Khusus untuk penerimaan guru, Adi mengatakan akan dilaksanakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi.

“Kami Pemkot Bandung hanya mendukung, pelaksanaannya Kemendikbud-Ristek ,” tuturnya.

(mur)