News

Puluhan ASN di Bandung Barat Diperiksa KPK

Radar Bandung - 09/06/2021, 19:50 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
ILUSTRASI

RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat (KBB) dan pihak swasta.

Pemeriksaan tersebut sebagai upaya pendalaman dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana Covid-19, pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat tahun 2020.

Dalam kegiatan ini, penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap saksi tersebut di Lantai 2 Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung Barat. Rencananya pemeriksaan tersebut dilakukan selama dua hari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh ada 36 orang yang berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diperiksa oleh lembaga anti rasuah tersebut. Setidaknya ada sepuluh penyidik KPK datang sekitar pukul 09.40 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui jumlah pasti dan siapa saja para ASN yang diperiksa oleh KPK tersebut.

“Kalau untuk total keseluruhan yang saya tahu 36 orang. Rinciannya berapa saya tidak hapal, tapi ada beberapa OPD kita yang diperiksa,” katanya, Rabu (9/6/2021).

Baca Juga: Penyidik KPK Terima Suap Rp 1,3 M, Total Harta Kekayaannya Segini

Hengky berpesan agar para ASN yang terperiksa untuk bersikap kooperatif kepada petugas. Hal tersebut merupakan tindakan dalam mendukung langkah hukum dan menjadikan Bandung Barat lebih baik.

“Saya juga sudah terima tembusan dari bagian hukum, intinya sama seperti awal saya sampaikan ke OPD semuanya koperatif memberikan keterangan sejujurnya. Agar kedepan KBB lebih maju lagi,” katanya.

Baca Juga: Masa Penahanan Aa Umbara Diperpanjang, KPK Telusuri Bukti Baru

Hengky menegaskan dari 36 ASN yang diperiksa tidak ada nama dirinya. Terkait ruangan lantai 2 Setda Bandung Barat yang dipakai KPK, menurutnya, pemilihan ruangan itu semata karena lokasinya kosong dan tidak dipakai berkegiatan.

“Saya belum (diperiksa), memang ruangan lantai dua dipinjam. Kemarin rencananya di balroom gedung B, tapi saya pikir karena disana juga ada pelayanan publik takutnya terganggu, jadi kita fasilitasi di lantai 2,” jelas Hengky.