News

PNM Punya Layanan Khusus untuk Bantu Perekonomian Kaum Ibu

Radar Bandung - 10/06/2021, 22:30 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kinerja bisnis BUMN PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tumbuh positif meski di masa pandemi. Mereka pun berinovasi untuk menambah jangkauan nasabah, memberdayakan UMKM sekaligus membantu permodalan bagi perempuan kategori prasejahtera.

Sekretaris Perusahaan PT PNM Errinto Pardede mengatakan pada April 2020, tercatat ada 6 juta nasabah di seluruh Indonesia. Angkanya meningkat menjadi 9,5 juta nasabah pada 2021.

Dari jumlah itu, hampir dua juta nasabah PNM berasal dari wilayah Jawa Barat. hampirr semua kecamatan sudah mereka jangkau. Wilayah utama penyumbang untuk Jawa Barat adan di Bogor, Bandung, Garut dan Tasikmalaya.

Capaian tersebut membuat perusahaan menambah karyawan sebanyak 53.000 orang, dari semula 30 karyawan. Tak puas dengan hal itu, Errinto menyebut cakupan layanan pun diperluas dengan beragam inovasi.

Salah satunya layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil dengan pembiayaan langsung bagi perorangan dan badan usaha melalui Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM).

(Layanan UlaMM) ini dilengkapi dengan pelatihan, jasa konsultasi, pendampingan, serta dukungan pengelolaan keuangan dan akses pasar bagi nasabah. Pembiayaan untuk UMKM antara Rp 20 juta hingga Rp150 juta,” kata dia dalam diskusi di Kota Bandung, Kamis (10/6).

Selain itu, PNM juga meluncurkan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

Layanan ini dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok menggunakan sistem tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan dalam mengembangkan usahanya.

Manfaat yang disalurkan oleh PNM melalui layanan PNM Mekaar, meliputi peningkatan pengelolaan keuangan, pembiayaan modal tanpa agunan, penanaman budaya menabung, dan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan bisnis.

“Dalam program Mekaar, ibu-ibu prasejahtera mendapat pembiayaan mulai dari Rp2 juta. Ini memang mengutamakan kepada kaum ibu. Nanti mereka dapat bimbingan dan pelatihan dari tim PNM,” ucap dia.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mekaar Endang Nurjani
Menjelaskan, Mekaar ini bisnis ultra mikro ini tidak akan ribet untuk transformasi. Ia pun mengistilahkannya sebagai antitesis perbanka.

“Sekarang banyak yang terjebak rentenir. Pinjamg berjuta harus balikin dengan bunga yang tinggi. Sekarang juag sedang ramai yang Pinjol. kalau legal ga masalah tapi kan banyak yang ilegal,” kata dia.

“Atas dasar itu kita hadir di tengah masayarakat, bukan hanya pembiayaan tapi juga pendampingan, jadi kita kasih pembiayaan ini bukan untuk mereka yang ada usaha saja tapi juga ada yang belum usaha atau gagal usaha. (Layanan Mekaar ini) ini kami hanya menyisir ibu-ibu saja,” kata dia.

Persyaratan bagi ibu-ibu yang ingin mengakses layanan Mekaar ini pun dibuat mudah. Di antaranya identitas pribadi. Kriteria usahanya pun tak dipersulit. “Tak ada usaha full gapapa, yang gagal usaha juga akan dibiayai. Ada proses dilakukan persyaratan diterima nanti akan ujikelayakan,” ucap Endang.

“Nah ini uji kelayakan itu yang antitesis tadi. Kita hanya melihat ada itung-itungan lain. Kalau nasabah ada usaha besar punya ruko malah tidak bisa. Justru kita melihat (nasabah) yang rumah semi panggung ini akan dilihat lebih layak (untuk mengakses layanan Mekaar),” pungkasnya.

(dbs)