News

Tak Percaya Covid, Asep Sakamullah Diciduk Polisi

Radar Bandung - 20/06/2021, 00:54 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Tak Percaya Covid, Asep Sakamullah Diciduk Polisi
Asep Sakamullah

RADARBANDUNG.id – ASEP Sakamullah ditangkap polisi gara-gara video yang dibuatnya viral di media sosial dan bikin geger.

Dalam videonya, warga Desa Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu mengaku tidak percaya dengan virus corona atau Covid 19.

Bahkan pria yang bekerja sebagai tukang tambal ban ini mengaku ingin melakukan eksperimen dengan memegang pasien Covid 19 yang meninggal,

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, Asep tampak memberikan pernyataan ingin membuat eksperimen dengan menyentuh pasien positif maupun orang yang meninggal karena Covid-19.

“Kaitan masalah Covid saya pribadi punten tidak ada maksud memprovokasi, ini penilaian saya pribadi. Saya punya penilaian tidak ada namanya Covid,” kata Asep dalam video tersebut.

“Sekalipun ada Covid, bahkan ada orang yang meninggal karena covid saya mau eksperimen, saya mau pegang orang itu, saya pegang mayat itu, kalau dua hari saya meninggal, benar covid itu ada,” ucapnya.

Menurut Asep, apa yang ia ucapkan murni merupakan curahan hatinya terkait pandemi. Ia beranggapan virus corona atau Covid 19 selama ini tidak ada.

Asep Dianggap Memprovokasi

Kapolsek Ciwaru Iptu Nurjani mengatakan, Asep ditangkap Sabtu (19/6/2021), sehari setelah videonya viral yakni pada Jumat sore.

“Awalnya kami menerima informasi terkait viralnya video itu yang dibuat salah satu warga Ciwaru, ramai di medsos pada Jumat malam. Kami langsung mencari keberadaan pria tersebut dan baru diamankan hari ini,” ujarnya.

Menurut Nurjani, Asep ditangkap karena ucapannya dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.

“Karena khawatir memprovokasi dan mencederai teman-teman nakes karena banyak juga nakes yang kemudian menghubungi kita karena tidak terima dengan ucapan pelaku,” tuturnya.

Saat ini Asep masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciwaru. Polisi masih terus mendalami motif dan tujuan Asep membuat video yang memprovokasi tersebut.

“Yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan apa yang menjadi alasan dia sampai membuat konten yang berisikan ucapan yang bisa menimbulkan kerawanan dan memprovokasi ini,” imbuhnya.

“Kami masih mendalami dari apa yang dia katakan di konten yang beredar di medsos dan terkait permasalahan ini kami sudah kordinasi dengan Polres Kuningan untuk tindak lanjutnya,” pungkas kapolsek.

Pengakuan Asep soal video viral tak percaya Covid

Sementara itu, Asep mengaku membuat video viral soal Covid-19 karena pendapatannya turun drastis.

Pria 32 tahun ini tak menyangka jika videonya akan membuat geger masyarakat hingga akhirnya polisi menangkapnya.

“Alasannya saya membuat video ini karena saya depresi dengan keadaan, semenjak adanya Covid benar-benar berat sekali terutama dari penghasilan saya sebagai tukang tambal ban,” kata Asep di Polsek Ciwaru, Sabtu (19/6/2021).

Asep menyesali perbuatannya. Sebab, gara-gara video yang ia buat, ia harus berpisah dengan istri tercinta yang tengah hamil tua.

“Sekarang penyesalan ada karena saya meninggalkan keluarga, apalagi istri yang sedang hamil besar,” ujarnya.

Meski begitu, Asep mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya. Asep berpesan kepada warganet bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mengalami nasib serupa.

“Untuk teman-teman lain, tolong gunakan medsos sebijak mungkin. Bukan saya menelan ludah sendiri, tapi agar teman-teman saya tidak senasib dengan saya,” ujar Asep. (fik/radarcirebon/pojoksatu)

Baca Juga:


Terkait Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah
Jawa Barat
Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah

Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.

Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan
Jawa Barat
Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sosialisasi kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar terus disosialisasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penerapan jam malam untuk pelajar di Jabar ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah saja, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, dikutip Senin (9/6/2025). Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.