RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemprov Jabar tengah berupaya meningkatkan kapasitas vaksinasi harian Covid-19, dari yang mulanya 100 ribu vaksin menjadi 400 ribu vaksin perharinya.
Hal tersebut bertujuan agar proses vaksinasi massal di Jabar tak terus berlarut.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan jika kapasitas vaksinasi harian tidak ditingkatkan, maka proses vaksinasi Covid-19 Jabar bisa saja belum selesai hingga tahun 2023.
“Kita sudah mau menaikan dari kapasitas 100 ribuan ke 400 ribuan (vaksinasi per hari). Kalau bisa menaikan kapasitas harian tersebut maka seharusnya Desember kita bisa menyelesaikan sesuai target,” ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual diikuti Radar Bandung, Kamis (29/7).
“Tapi kalau dengan kecepatan sekarang, itu ada kota kabupaten bisa beresnya melewati tahun 2022 bahkan melewati tahun 2023,” imbuh Emil.
Pemprov Jabar tambah pusat vaksinasi Covid-19
Adapun, untuk menggenjot kapasitas vaksinasi, kata Ridwan Kamil, Pemprov terus menambah pengadaan pusat-pusat isolasi. Pasalnya, jika hanya mengandalkan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas atau klinik, maka target tersebut sulit tercapai.
Salah satu upaya pengadaan pusat vaksinasi dilakukan di sekolah-sekolah dan pesantren yang memungkinkan.
“Dengan kecepatan 400 ribu (vaksinasi per hari) inovasi di Jabar adalah memaksimalkan puskesmas yang jumlahnya sekitar 1.100-an, sekolah yang libur kita pakai sebagai pusat vaksinansi, pesantren,” katanya.
“Mobil vaksin juga sudah mulai dikondisikan, sehingga harusnya bulan Agustus sudah ada akselerasi kenaikan persentase vaksinasi,” ungkapnya.
Emil-sapaan Ridwan Kamil- menyampaikan, sejauh ini vaksin yang telah terdistribusi dari pusat untuk Jabar sekitar 10,4 juta vaksin, dari total tersebut sekitar 82 persen sudah dihabiskan. Sementara, untuk sisanya masih dalam proses vaksinasi.
Pemprov minta 3 juta vaksin untuk vaksinasi bulan Agustus
Sebelumnya, Emil mengatakan, pihaknya meminta 3 juta vaksin kepada pemerintah pusat untuk Agustus mendatang.
Ia menegaskan, akan terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di Jabar guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Emil pun kembali mengingat akan penting vaksinasi bagi masyarakat. Meski masih banyak masyarakat yang telah divaksin tetap terpapar Covid-19, namun gejala yang diderita akan lebih ringan jika seseorang yang terpapar tersebut telah divaksin.
Selain itu, berdasarkan amatan Satgas Covid-19 Jabar, tingkat kematian akibat Covid-19 terpantau rendah pada daerah-daerah yang tingkat vaksinansinya tinggi, seperti di Kota Bandung dan Cirebon.
“Hasil data di Jabar yang vaksinasinya tinggi kematiannya rendah itu Kota Cirebon dan Bandung, sudah di atas 30 mendekati 40 persen, kematiannya itu satu persen,” pungkasnya. (muh)
Baca Juga:
- Jabar Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Penyandang Disabilitas
- Jabar Percepat Vaksinasi Covid-19 dengan Sasaran Usia 18 Tahun ke Atas di Bodebek dan Bandung Raya
- Jabar Pakai Mobil Keliling untuk Vaksinasi Covid-19 Lansia, Prioritas Bodebek dan Bandung Raya