RADARBANDUNG.id, PALEMBANG – Sorotan sumbangan Rp2 triliun yang sempat menghebohkan tanah air dan tak juga menemui kejelasan sudah beralih. Kini, makam Akidi Tio yang mendadak ramai.
Makam Akidi Tio berada di Jalan Jalan Gotong Royong 3, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang.
Lokasi makam Akidi Tio berada tidak jauh dengan pemakaman di TPU Talang Kerikil, yang memang pemakaman Tionghoa atau pun tempat pemakaman Nasrani.
Hanya saja, TPU Talang Kerikil berada di Kecamatan Kemuning atau yang kerap disebut warga setempat kawasan kuburan Cina.
Adapun posisi makam Akidi Tio berada di pinggir jalan kecil, yakni Jalan Gotong Royong 3. Sebelum memasuki Jalan Gotong Royong, terlebih dahulu melewati jalan poros MR Sudarman Ganda Subrata, Palembang.
Tak jauh masuk ke dalam Jalan Gotong Royong 3, tampak satu rumah penjaga makam yang diketahui rumah Sulaiman atau yang biasa disapa Pak Leman.
Pria berbadan tambun paruh bayah itu menunjukkan makam Akidi Tio yang tepat bersebrangan dengan rumahnya. “Itu dik makamnya,” tunjuk Pak Leman, melansir dari Rmol, Senin (9/8).
Ternyata, bentuk dan rupa makam Akidi Tio tak seperti pemakaman orang Tionghoa kebanyakan, yang biasanya didesain mewah dan istimewa. Sebaliknya, makam Akidi Tio terlihat cukup sederhana, sama seperti makam orang nasrani pada umumnya.
Terlihat dari batu nisan terukir tulisan mandarin dan tertulis juga nama Akidy saja, bukan Akidi Tio yang selama ini selalu muncul dalam pemberitaan di media massa.
Dari batu nisan itu pula tertulis Akidy lahir pada 13 Mei 1920 dan wafat 21 Juni 2009. Di sebelah makam tersebut, ada makam sang istri yang diketahui bernama Ratna seperti tertera yang di batu nisan.
“Kalau ini makam istrinya yang meninggal tahun 2005 lalu,” kata Leman.
Tepat membelakangi makam istri Akidi Tio, ada makam anaknya yang bernama Nani, letaknya tepat dipinggir jalan namun posisinya saling membelakangi.
“Satu petak ini makam keluarga dan masih ada satu petak lagi yang kosong tepat di samping makam anaknya. Ini pemakaman Tionghoa yang beragama Nasrani, tapi ada juga yang Budha lokasinya agak ke dalam kalau di pinggir jalan ini mayoritas nasrani,” jelas Leman.
Leman mengatakan, sebelumnya kondisi makam dipenuhi tumbuhan belukar rumput liar yang meninggi. Namun Minggu kemarin dirinya disuruh orang yang tidak dikenalnya untuk membersihkan makam karena ada yang mau ziarah.
Baca Juga: Sumbangan Rp2 Triliun Ternyata Hoaks, Anak Akidi Tio Ditangkap Polisi
Sebelumnya Kapolda Irjen Eko Indra Heri sudah menziarahi makam Akidi Tio, Minggu siang (8/8). Namun Leman tak mengetahui jika yang menziarahi tersebut jenderal berbintang dua.
“Sebelumnya ada yang mencari makam Pak Akidi dan mereka sempat nyasar sampai ke TPU Talang Kerikil, karena mereka mencarinya malam hari pakai senter dan saya ditelpon ada yang mau ke rumah saya tepatnya malam minggu,” jelasnya.
Ia kemudian diminta untuk membersihkan makam tanpa mengenal sosok yang melakukan ziarah tersebut. “Kalau pihak keluarga atau ibu Heryanty saya pasti kenal. Besok paginya saya bersihkan tapi saya tidak tahu yang ziarah itu Pak Kapolda,” jelasnya.
Ketika ditanya ikhwal sumbangan Rp 2 triliun, Leman tidak mengetahui jika sosok keluarga almarhum yang pernah menghebohkan dengan jumlah yang dinilai fantastis. “Tidak tahu. Kerja saya cuma ngurus makam saja,” katanya.
Baca Juga: Akidi Tio Sumbang Rp2 Triliun karena Sulit Dicairkan di Bank Singapura
Kapolda Sumsel Ziarah ke Makam Akidi Tio
Sebelumnya, foto Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri yang mengunjungi makam Akidi Tio viral dan menyebar di grup-grup percakapan dan media sosial.
Dalam foto tersebut, Eko tampak sendirian tak ditemani pengawal atau ajudan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengunjungi makam Akidi Tio dan istrinya, Ratna. Foto IST
Baca Juga: Uang Sumbangan Keluarga Akidi Tio Rp2 Triliun Ternyata Fiktif
Eko terlihat mengenakan celana panjang hitam dipadu kaos berkerah warna biru toska dengan topi berwarna hitam. Dalam foto itu, ia berdiri antara dua makam. Yakni makam Akidi Tio dan istrinya, Ratna.
Leman menyebut, sudah sejak dua tahun terakhir atau selama pandemi ini, makam tersebut tak dikunjungi. “Biasanya datang apalagi Cengbeng tiap tahun pasti rame yang ziarah di makam keluarga itu,” terang Leman.
Leman menyebut, makam Akidy dan keluarganya itu selama ini dirawat oleh adiknya. Ia pun diberitahu sehari sebelumnya bahwa Kapolda Sumsel akan datang mengunjungi makam tersebut.
“Waktu Kapolda datang kami sedang ke tempat acara nikahan tetangga, jadi tidak sempat ketemu,” ungkapnya.
(jpg/ruh/pojoksatu)