News

Kini Muncul Virus Marburg, Lebih Mematikan dari Varian Delta

Radar Bandung - 12/08/2021, 07:08 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kelelawar buah yang diduga membawa virus Marburg (Science Times)

RADARBANDUNG.id- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia waspada atas munculnya kasus pertama virus Marburg di tengah mengganasnya Covid-19 varian Delta.

Seorang warga Guinea meninggal dunia setelah tertular virus yang diduga berasal dari kelelawar buah itu. WHO menegaskan virus tersebut fatal dan berbahaya, menyebabkan risiko kematian hingga 90 persen.

Setelah kematian satu kasus itu, 100 orang dikarantina. Yahoo News melaporkan seorang pria di Guinea meninggal karena virus Marburg yang sangat menular. WHO menyebutnya sebagai sepupu virus Ebola.

Menurut WHO, kasus pertama virus di Guinea terdeteksi pada Jumat pekan lalu. Pria itu awalnya menunjukkan gejala pada akhir Juli dan meninggal 8 hari kemudian.

Tes yang dilakukan setelah kematiannya memverifikasi bahwa pria itu memang positif terkena virus Marburg.

WHO mengatakan Marburg adalah penyakit yang sangat menular menyebar melalui cairan tubuh. Ini memiliki tingkat kematian hingga 90 persen dan merupakan bagian dari keluarga virus yang sama dengan Ebola.

Medical Xpress seperti dilansir Science Times, menggambarkan virus Marburg sebagai patogen yang sangat berbahaya yang mirip demam berdarah. Tingkat kematian rata-rata adalah 50 persen, dalam kisaran 24-88 persen berdasarkan wabah di masa lalu.

Nama virus ini berasal dari kota Marburg di Jerman, dimana awalnya terdeteksi pada 1967 di sebuah laboratorium yang para pekerjanya telah melakukan kontak dengan monyet hijau yang terinfeksi.

Wabah lain dilaporkan terjadi secara bersamaan di Frankfurt dan Beograd. Tujuh orang meninggal karena wabah tersebut. (jawapos)

Baca Juga: