Komunitas Bandung Nyentrik Cimahi Sauyunan (NECIS) membantu anak-anak di lingkungan lokasi kebakaran untuk ‘sembuh’ dengan berpakaian badut menghibur mereka
RADARBANDUNG.id, SUMEDANG- Kebakaran yang terjadi di dusun Cipasir RW 01 RT 01, Kabupaten Sumedang, cukup membekas dalam ingatan masyarakat sekitar. Tak cuma orang dewasa, anak kecil menjadi individu yang paling terdampak dari musibah besar itu.
Traumatik dari kebakaran itu beberapa kali menghambat kegiatan mereka. Anak-anak yang seharusnya bermain tanpa rasa takut, mendadak harus memeluk ibunya karena ingatan dari kejadian tersebut.
Atas dasar rasa kemanusiaan, komunitas Bandung Nyentrik Cimahi Sauyunan (NECIS) membantu anak-anak di lingkungan lokasi kebakaran untuk ‘sembuh’. Sebanyak empat orang dari NECIS berpakaian badut menghibur masyarakat dengan riang.
Selama dua setengah jam, teman-teman NECIS tampil dalam pertunjukan yang berlangsung di tengah reruntuhan kebakaran.
Baca Juga: Foto: Kampanye Badut Nyentrik Melawan Virus Corona
“Awalnya saya telat informasi dan tidak tau ada kebakaran di sana. Akhirnya setelah dikasih tau oleh Yayasan Asih Bumi Insan, kami difasilitasi dan akhirnya bisa tampil di sana menghibur anak-anak,” kata Hendayana yang bertugas mengoordinir Kegiatan.
Bagi Hendayana, penting menyembuhkan luka psikis pada anak, karena bisa berdampak untuk hidup ke depannya. Dengan pakaian yang eye catching, ditambah riasan wajah yang unik laiknya badut, Henda–sapaannya– dan tiga orang rekannya tulus menghibur anak-anak yang berjumlah sekira 20-an.
Baca Juga: Anak-Anak Tak Bosan Lagi…
“Bagi saya walaupun yang kebakaran itu kena 10 KK (Kepala Keluarga), tapi tidak menutup kemungkinan anak-anak sekitar kebakaran bisa trauma. Dibuktikan tadi kita komunikasi ada anak yang lihat dari jauh (bekas kebakaran), mereka langsung peluk ibunya,” ungkapnya.
Selama pertunjukan, anak-anak ini tampak sangat senang dan bergembira. Mereka tertawa dan berinteraksi dengan teman-teman NECIS dan sebayanya. Tawanya seolah melupakan kejadian yang menghanguskan dua rumah itu.
Baca Juga: Dibalik Lucunya Badut Hello Kitty Tamansari, Sopir Angkot yang Tengah Banting Tulang Hidupi Keluarga
“Pertunjukan ini memang tidak terasa, karena interaktif yang dimunculkan juga responnya juga bagus. Bahkan saya senang, ada sebagian ibu-ibu yang antusias, mungkin mereka jenuh ya sama Covid-19 ini, terus kami tampil itu juga jadi ada hiburan,” terangnya.
Henda berharap, dengan pertunjukan itu, bisa sedikit memulihkan jiwa mereka. Aksi sulap, joget bersama, dan akrobat, menjadi sebagian cara dari teman-teman NECIS dalam pemulihan trauma.
“Kejadian yang sudah terjadi biarkan lah berlalu. Saatnya kita semangat menatap masa depan. Saya sampaikan juga, kalau mereka ini tidak sendiri karena ada banyak orang baik yang dukung mereka. Itu kekuatan dari sosial dan orang baik untuk meningkatkan mental anak Indonesia menjadi kuat dan punya prinsip lebih baik,” tandasnya. (fid/radarbandung)