BMKG mengimbau seluruh masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan
RADARBANDUNG.id- BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem dalam masa peralihan musim saat ini.
Peralihan musim kemarau ke hujan menjadi satu hal yang perlu diantisipasi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.
“Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang serta hujan es,” ujar Dwikorita dalam jumpa pers, Rabu (22/9).
Dwikorita menjelaskan, dalam kondisi peralihan ini arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
Namun secara umum, kata Dwikorita, biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
Ciri-ciri dari perubahan cuaca secara ekstrem, lanjut Dwikorita, adalah ketika awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.
Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
“Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau waspada dan berhati-hati,” tandas Dwikorita.