RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Warga Koja, Jakarta Utara, dikagetkan dengan sebuah insiden keracunan dialami 35 warga usai menyantap nasi kotak alias rice box yang disumbangkan partai politik.
Atas kejadian itu, Lidya, sang pemilik warung yang menyediakan makanan nasi kotak hingga menyebabkan warga keracunan tersebut meminta maaf.
Ia mengaku tidak sengaja atas kejadian itu.
Menurutnya itu adalah human error dalam penyediaan makanan siap saji yang dijual. Ia mengaku selama ini sudah menjaga agar makanan yang ia jual aman untuk konsumsi.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya di Jakarta, Senin (25/10/2021).
35 warga yang keracunan sebelumnya menerima makanan nasi kotak berlogo PSI
Adapun 35 warga Koja yang mengalami keracunan nasi kotak itu sebelumnya menerima makanan rice box berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kejadian langsung ditindaklanjuti pihak RSUD Koja, Jakarta Utara.
Bersadar informasi dari Ketua RW 006 Koja Suratman terdapat 35 warga yang keracunan. “Setelah ditengani pihak RSUD, sebagian sudah ada yang diperbolehkan pulang,” kata Suratman.
Sementara itu, Lidya merupakan salah satu UMKM yang digandeng PSI untuk program berbagi rice box.
Ia bekerja sama sejak Agustus lalu. Ia mengaku sangat tertolong sekali atas kerja sama tersebut. Sebab, sepanjang pandemi covid-19 omzetnya merosot. Ketika PSI menggandengnya, Lidya merasa tertolong.
Baca Juga: Setelah Makan Roti, Fifin Terkapar Tak Bernyawa
“Saya sudah menyediakan lebih 1.000 kotak nasi untuk Rice Box ini,” ujar Lidya.
Pihak PSI Minta Maaf
Selain Lidya, pihak PSI pun meminta maaf atas insiden keracunan tersebut.
Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama mengatakan, atas kejadian itu pihak pun bertanggung jawab. Selain memberikan pengobatan juga santunan untuk para korban.
Baca Juga: 21 Siswa SD Keracunan Permen ‘Pasta Gigi’
“Selama ini sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama.
Darma Utama menyebut, pembagian makanan siap saji itu adalah bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner sebagai pemasok.
Baca Juga: Santap Makanan di Hajatan, Sembilan Orang Keracunan
“Kami sebelumnya melakukan survei dulu ke mereka untuk memastikan standar kesehatan. Semua disurvei tanpa kecuali,” kata Darma.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
“Dan kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” tandasnya. (jawapos)