RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Organisasi Kepemudaan Anak Muda Siliwngi (AMS) telah genap berusia 55 tahun. Diusia setengah abad lebih itu banyak program yang sudah dilakukan. Bahkan peran AMS di tengah masyarakat semakin terasa, terutama dalam membantu bagi yang membutuhkan maupun terdampak bencana alam.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum AMS Pusat Noeri Firman dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 AMS di Gedung Serba Guna, Universitas Widyatama (UTama), Kota Bandung, Rabu (10/11/2021).
“Kami juga saat ini fokus pada pengembangan petani milenial. Tujuannya apa? membantu masyarakat dan khususnya pemerintah Jabar dalam penyediaan ketahanan pangan,” ucap Noeri.
Noeri mengaku, saat ini AMS sedang melakukan kerjasama untuk menyiapkan lahan, sumber daya, bibit dan pupuk untuk petani milenial di desa.
“Kemarin kita sudah bicarakan dengan Argo Jabar di bidang Jagung untuk pakan dan Cabe Ucrit,” jelasnya.
Kata Noeri pihaknya memiliki target di seluruh desa se-Jabar ada kelompok tani atau petani milenial. Menurutnya, hal tersebut sangat diperlukan untuk merubah minset atau pola pikir pemuda di desa dalam bertani.
“Kalau sudah demikian, hanya tinggal respons dari pemerintah daerah terhadap pembinaan pemuda ini. Kami sudah di lima kota kabupaten pembangunan itu yaitu Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Karawang,” ucap Noeri.
Dia mengungkapkan bahwa semenjak pandemi Covid-19, AMS berusaha untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, khususnya di desa. Oleh karena itu, lanjut Noeri, pihaknya berusaha mengembangkan petani milenial di desa dan bahkan telah berhasil mengekspor Asparagus ke Korea.
“Alhamdulillah sekarang berhasil bahkan sudah ekspor ke Korea, karena kita jaga dari hulu hingga hilir. Kalau hulu bertani tapi hilirnya kita kemana kita sulit. Bahkan kita sudah ekspor ke korea ini,” ujarnya.
Sementar itu, Wakil Ketua DPP AMS, Djoko Roespinoedji menegaskan, peran AMS di tengah masyarakat semakin terasa, bahkan AMS siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat termasuk Jabar Bergerak dan Universitas Widyatama (UTama).
“Kolaborasi dengan semua stakeholder seperti pada kesempatan ini (hari jadi AMS ke-55) menginisiasi dengan Jabar Bergerak yang diketuai Ibu Atalia Praratya, akan membagikan sembako. Rencananya akan dibagikan ke lima kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jumlah sembako yang akan dibagikan sebanyak 1.200 paket kerjasama dengan Jabar Bergerak, AMS dan juga Universitas Widyatama,” kata Djoko.
Baca Juga: Petani Milenial Jabar Kini Mulai Budidaya Jamur Kayu
Lebih lanjut Djoko menuturkan, kegiatan tersebut bagi Universitas Widyatama merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen UTama kepada lingkungan.
“Saya pikir ini suatu langkah terobosan AMS bekerjasama dengan akademisi untuk melakukan suatu kegiatan yang sifatnya sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkas Djoko Roespinoedji yang juga Ketua Yayasan Widyatama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya mendorong AMS untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan petani milenial.
Baca Juga: Jabar Bergerak Sebar 135 Wastafel Portabel ke Pasar Tradisional
Atalia mengatakan, saat ini AMS dalam melakukan gerakannya baik dalam situasi kebencanaan maupun dalam bidang petani milenial, keberadaannya sangat dirasakan masyarakat.
“Saya lihat gerakannya luar biasa ketika ada kebutuhan di masyarakat seperti bencana dan lain sebagainya, termasuk yang tren dan sedang hits adalah petani milenial,” kata Atalia Praratya seusai menghadiri acara HUT ke-55 AMS di Kampus Universitas Widyatama, Kota Bandung.
Baca Juga: Jabar Bergerak Terima Donasi 50 ribu Botol Susu
Atalia berharap, organisasi-organisasi seperti AMS bisa terus menggerakkan semangat masyarakat, termasuk seluruh jajarannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Saya kira kolaborasi Jabar Bergerak dengan AMS bisa membantu program Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar dalam mengembangkan petani Milenial,” tandasnya.
(arh)