News

Siswa Terklasifikasi Masalah Kesehatan di Bandung, Program Cek Kesehatan Gratis

Radar Bandung - 04/08/2025, 20:24 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Salah satu siswa sedang menjalankan pemeriksaan gigi dalam Program Cek Kesehatan Gratis di SMPN 5 Bandung, Senin (04/08). (Fauziah Herlina Azhar/mg3/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kementerian Kesehatan, Budi Gunadi melakukan tinjauan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMP Negeri 5 Bandung, Senin (04/08/2025). Dalam tinjauan bersama Wakil Gubernur dan Wali Kota Bandung, ditemukan beberapa klasifikasi masalah kesehatan yang diderita beberapa siswa.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengungkapkan, cukup prihatin dengan apa yang ia temukan dalam kegiatan tinjauan hari ini. Erwan menemukan, 9 siswa memiliki masalah mata dari 14 siswa yang diperiksa.

“Saya terus terang tadi cukup prihatin dengan yang sudah kita pantau. Berarti hampir sekitar 68–70 persen siswa yang bermasalah,” ungkap Erwan di SMPN 5 Kota Bandung, Senin (04/08/2025).

Selain masalah mata, Budi menyebutkan beberapa siswa juga mengidap masalah kesehatan lain seperti masalah gigi dan anemia.

“Karena wanita kalau habis menstruasi HB-nya rendah, ada kemungkinan anaknya stunting. Itu sebabnya memang HB itu diukur di sekolah sekolah. Gigi itu biasanya ada karang gigi dan bolong, bisa mengganggu makan. Jadi nanti gizi anak-anak enggak bagus,” ungkap Budi.

Budi menambahkan, untuk permasalahan gigi, siswa bisa mendaftarkan diri ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Nantinya, akan ada kunjungan rutin dari pihak puskesmas agar siswa dapat dengan mudah terdata dan mendapat perawatan.

Dari data ini, Erwan menjelaskan pihak Kementerian Kesehatan akan mengklasifikasikan berdasarkan zona merah, kuning, dan hijau. Untuk sekolah yang terklasifikasi warna merah perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemantauan juga akan dilakukan oleh Bupati dan Wali Kota di puskesmas dan sekolah.

“Sekolah yang merah ini harus mendapat perhatian khusus. UKS-nya harus lebih diberdayakan lagi. Selain itu juga puskesmas terdekat untuk memantau sekolah tersebut. Kalau yang kuning juga sama, yang hijau dipertahankan bagaimana mereka tetap hijau. Jangan sampai ketika bulan depan ada pemeriksaan lagi, mereka menjadi kuning apalagi merah,” jelas Erwan.

Guna menanggulangi permasalahan ini, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

“Dispora buat Olahraga. Jadi, salah satu untuk mengurangi ketergantungan mata terhadap gadget adalah bulu tangkis. Kemudian Dinsos, barangkali ada anak-anak yang kekurangan gizi akibat masalah sosial,” ujar Farhan.

Budi Gunadi juga mengimbau orang tua untuk rutin memeriksakan kesehatan anak-anaknya.

“Jadi saya mengimbau para orang tua, pastikan anaknya dicek kesehatan. Supaya ketahuan. Jangan langsung dimarahin, siapa tahu, gara-gara dia enggak bisa lihat, matanya punya masalah. Kalau giginya buruk, harus cepat-cepat dibawa puskesmas, supaya bisa diobati,” tegas Budi.(dsn/mg3)