RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Menteri Perdagangan (Mendag), M. Luthfi memprediksi kenaikan harga tiga komoditas bahan makanan jelang perayaan natal dan tahun baru (nataru). Ini tidak terlepas dari cuaca ekstrem hingga pengaruh kondisi di tingkat global.
Tiga komoditas yang menjadi catatannya adalah minyak goreng, telur dan cabai merah. Ia berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan stok dan menjamin harga tetap terjangkau oleh masyarakat.
“Minyak goreng ini sekarang ini sudah mencapai level Rp16.000 sampai Rp17.000 untuk kemasan sederhana karena (pengaruh) harga CPO (crude palm oil),” ujar dia usai Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Hotel Preanger, Bandung, Senin (15/11).
“(Telur setelah harganya sempat turun kembali naik) Jadi harga yang wajar Rp24.000, jadi kita mesti memaklumi bahwa kita harus hidup berdampingan dan kita harus memprotect petani telur ini. Kalau (harga naik 15 persen) cabai ini masalahnya dari siklus cuaca,” ia melanjutkan.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Oka Nurwan menambahkan bahwa untuk komoditas minyak, kenaikan paling tinggi adalah minyak curah. Distribusi 11 juta liter dengan harga Rp14.000 akan diriingi edukasi pada publik bahwa harga tersebut bergantung pula pada kenaikan CPO internasional
“Kebutuhan minyak goreng di Indonesia per bulan mencapai 410.000 ton per bulan yang diserap untuk minyak goreng kemasan, curah rumah tangga dan industri. Biasanya kemasan sederhana 5 persen dari 410.000 ton. Makanya disampaikan tidak bisa diborong,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh.Arifin Soedjayana mengatakan pihaknya masih menunggu distribusi minyak goreng dari Kementerian Perdagangan yang melibatkan Aprindo. Ia pun belum mengetahui alokasi minyak untuk wilayah Jawa Barat.
“Harga minyak goreng di Jabar sendiri terpantau Rp17.000 per liter, masih wajar. Mudah-mudahan distribusi dari kementerian bisa menekan harga lagi jadi Rp 14.000. Cabai merah ada kenaikan.
“Di sentra produksi sama kesulitan karena musim hujan, terus kami berkoordinasi dengan sektor hulu, di Jabar cukup banyak cabai. Untuk telur juga masih taraf wajar. Kami akan sampaikan informasi ini kepada masyarakat. Kami juga akan pantau kondisi jalur distribusi bersama Dishub dan Satgas Pangan,” ucap dia.