News

Perselingkuhan Bawa Dampak Buruk kepada Anak

Radar Bandung - 08/01/2022, 17:20 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi pasangan (pixabay)

RADARBANDUNG.id- PERSELINGKUHAN dapat menyebabkan trauma bagi korban, seperti diungkapkan Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto.

“Perselingkuhan dapat menyebabkan trauma,” ujar Kasandra Sutanto, Jumat (7/1).

Menurutnya, mereka yang mengalami perselingkuhan ternyata memenuhi kriteria untuk gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Kasandra katakan, berbagai masalah juga akan muncul sebagai respons emosional sebagai akibatnya, antara lain banyak pikiran, gangguan makan dan tidur, suasana hati yang tidak menentu, masalah kesehatan, hingga depresi.

Kasandra mengatakan hal itu menyebabkan beberapa terapis dan psikolog mulai menggunakan istilah gangguan stres pascaperselingkuhan untuk menggambarkan kondisi mental korban perselingkuhan.

“Dampak yang dirasakan (oleh korban perselingkuhan) juga di antaranya menyalahkan diri sendiri dan merasa jika harga dirinya rendah,” imbuhnya.

Ia mengatakan perselingkuhan juga akan membawa dampak negatif terhadap anak.

Menurutnya, anak yang orang tuanya selingkuh bisa sangat tertekan, stres, atau depresi.

Baca Juga: Istri Ketahuan Selingkuh Bisa Tetap Melakukan 8 Hal Ini

“Perasan tertekan seperti ini bisa membuat si anak menjadi lebih pendiam, jarang bergaul, dan prestasi sekolahnya akan merosot,” ujar Kasandra.

Sebaliknya, lanjut dia, anak juga bisa menjadi pemberontak. Jiwa labil seorang anak yang sedang depresi bisa menggiringnya ke dalam pergaulan yang salah dan membenci orang tua mereka.

Baca Juga: Pernikahan dari Hasil Hubungan Selingkuh, Sahkah?

Oleh karena itu, Kasandra mengingatkan pentingnya menjaga komitmen dalam hubungan agar tidak terjadi perselingkuhan.