RADARBANDUNG.id- Gelombang tsunami menerjang Selandia Baru. Sekelompok nelayan yang memancing di Pelabuhan Hokianga Northland harus menyelamatkan diri pada Minggu (16/1) pagi.
Gelombang tsunami Tonga tiba-tiba menggulung di sekitar mereka.
Pertahanan Sipil Selandia Baru terus memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari pantai dan waspada terhadap arus kuat atau gelombang yang tidak terduga di beberapa bagian negara.
Saat ini pembersihan sedang berlangsung di Northland.
Gelombang tsunami membanjiri daerah dataran rendah Tonga pada Sabtu (15/1) setelah letusan gunung berapi bawah laut.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii, AS, mengkonfirmasi letusan tersebut menghasilkan tsunami pada Sabtu (15/1) malam, mengikuti letusan sebelumnya, pada Jumat (14/1), yang mengirim abu, uap, dan gas sejauh 20 kilometer ke udara.
”Dalam beberapa menit, air mencapai pinggang kami,” kata para nelayan seperti dilansir dari Stuff, Minggu (16/1).
Sekelompok orang yang memancing di Pelabuhan Hokianga di pantai barat Northland pada Minggu (16/1) dini hari harus lari menyelamatkan diri saat air tsunami naik hingga ke pinggang. Para pemancing panik dan histeris.
Salah satu cerita disampaikan Lili Mullane. Dia mengatakan, kelompoknya sempat turun ke perairan dekat pintu masuk pelabuhan utara sekitar tengah malam, kegiatan yang biasa dilakukan pada akhir pekan.
”Kami telah mendengar tentang peringatan tsunami setelah letusan Tonga, tetapi kami kira hanya untuk pantai timur dan bahwa ancaman itu telah hilang,” kata Lili Mullane.
Mullane mengatakan, dia melihat tanda-tanda alam yang tidak biasa dari kuda-kuda liar di daerah itu. Kuda itu tiba-tiba mulai menghentak dan melarikan diri.
”Menit berikutnya air mulai keluar. Keluar sekitar 50 meter dan semuanya kering, surut, yang saya ingat hanyalah (seorang teman) Christy berkata kepada saya, lari. Dalam hitungan menit, air sudah mencapai pinggang kami. Air mengejar, kami terus berlari,” tutur Lili Mullane.
Kelompok nelayan berhasil sampai ke pantai, di mana lebih banyak teman sedang menunggu mereka. Mereka berhasil selamat melarikan diri tanpa cedera.
Namun Mullane mengatakan, masih bisa melihat gelombang pasang masuk dan keluar dari pelabuhan setiap 20 menit.
Peringatan dikeluarkan pada pukul 20.15 pada Sabtu (15/1) untuk memperingatkan arus yang kuat. Juru bicara Pertahanan Sipil Andy Hammond-Tooke mengatakan, situasinya sangat tidak terduga. Sebagian karena gunung berapi daripada gempa bumi.
”Tidak ada ancaman darat saat ini ke Selandia Baru tetapi itu akan dievaluasi kembali jika ada letusan lebih lanjut,” ular Andy Hammond-Tooke.
Kerusakan parah di Tutukaka Marina. Kombinasi gelombang tsunami dan dampak dari Siklon Tropis Cody juga telah menyebabkan kerusakan jutaan dolar di Marina Northland dan menyebabkan evakuasi di Far North.
Gelombang tsunami melanda Marina Tutukaka sekitar 21.30 pada Sabtu (15/1) menyebabkan sejumlah kapal tenggelam dan beberapa lainnya melepaskan diri dari pagi mereka dan kandas atau menabrak kapal lain. (jpc)