News

15 Pelajar Diamankan Polisi Saat Ingin Tawuran di Bandung Barat

Radar Bandung - 23/01/2022, 19:27 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi: Jawapos.com

RADARBANDUNG.id, CIPATAT- Sejumlah remaja yang masih tercatat sebagai pelajar diamankan jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Cipatat pada Sabtu (22/1) malam.

Setidaknya 15 remaja diamankan di Persimpangan Jalan Desa Cirawa, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat saat hendak tawuran di kawasan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua kelompok tersebut sempat baku hantam dalam waktu singkat dan dibubarkan warga setempat.

Warga setempat, Ayu (22) mengatakan, dirinya mengaku kaget lantaran terdengar suara gaduh di salah satu kamar yang berada di bagian bawah rumah.

“Saya sedang berada di kamar atas hanya berdua dengan anak yang masih bayi sambil menunggu suami pulang kerja,” katanya.

Ia menambahkan, suara gaduh tersebut juga diiring dengan suara langkah beberapa orang yang berupaya masuk ke rumahnya tanpa izin terlebih dahulu.

“Saya teriak minta tolong ke bapak warung samping rumah karena takut ada orang masuk ke kamar bawah ternyata mereka adalah pelaku tawuran yang bersembunyi dari kejaran warga,” imbuhnya.

Menurutnya para pelaku langsung diamankan aparat keamanan. Dari tangan mereka disita sejumlah senjata tajam mulai dari rantai, gear motor, pisau, hingga cerulit.

“Ternyata mereka sembunyi di kamar bawah. Memang gak dikunci waktu itu. Untung ada polisi dan Babinsa datang menangkap mereka jumlahnya ada sekitar 11 orang,” jelasnya.

Kanit Reskrim Polsek Cipatat Ipda Trianto menjelaskan, bentrok kedua kelompok tersebut dipicu lantaran kesalahpahaman di media sosial.

“Kedua orang tersebut lalu mengajak teman-teman masing-masing untuk tawuran. Ini hanya permasalahan pribadi yang diawali dari kesalahpahaman di medsos, hanya saat itu mereka sedang bersama beberapa temannya,” ungkapnya.

Ia menegaskan, bentrok tersebut tidak mengakibatkan korban dari kedua belah pihak.

Sementara, 15 remaja telah diamankan dan akan diberikan pembinaan selanjutnya dikembalikan kepada pihak keluarga.

“Karena ini masih usia pelajar kita lakukan pembinaan dengan cara dipanggil orang tuanya. Memang ada beberapa pula yang masih sekolah, kita tembuskan ke sekolah,” pungkasnya.

(kro)