RADARBANDUNG.id- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bercerita bagaimana upaya evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Ukraina menuju tempat aman atau safe house di Polandia dan Rumania.
Ada beberapa gelombang evakuasi yang dilakukan. Kini totalnya sudah 99 WNI dievakuasi dari lokasi perang.
“Situasi di Ukraina sangat dinamis dan berkembang cepat. Keselamatan WNI adalah prioritas. Dari sejak awal kita sudah memperhitungkan, evakuasi ini tak mudah, bahaya, dengan kompleksitas tinggi. Mengingat di situasi perang, WNI juga tersebar di beberapa wilayah, artinya tersebar dan tak di satu kota,” kata Menlu Retno secara virtual, Selasa (2/3).
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenlu berbagai negara soal evakuasi dan jalur aman evakuasi termasuk Menlu Ukraina dan Rusia. Terutama untuk meminta safe house demi keamanan dan keselamatan.
“Koordinasi internal terus dilakukan. Jakarta, Kemenlu terus koordinasi dengan kementerian lembaga lainnya. KBRI kita di Kiev, Warsawa dan Moskow disiagakan,” katanya.
Karena jantung kota Ukraina porak-poranda dilanda perang, menurut Menlu Retno, jalur evakuasi, terutama dari Kiev, sempat dikaji ulang. “Saya terlibat langsung tata ulang jalur evakuasi,” tegasnya.
Berikut adalah cerita dan perjuangan dramatis gelombang evakuasi WNI yang dilakukan dari Ukraina ke Polandia dan Rumania.
1. Evakuasi Pertama
Evakuasi kali pertama Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan KBRI di Kiev, Ukraina, berhasil mengevakuasi 25 WNI sudah berhasil dievakuasi ke luar dari Ukraina. Kini mereka sudah berada di Rumania.
“Alhamdullilah, 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania,” kata Kemenlu melalui akun Twitter resmi, Minggu malam (27/2).
Tim KBRI Bucharest membawa WNI menuju Bucharest. Kemenlu menegaskan Pemerintah terus mengupayakan evakuasi seluruh WNI dari berbagai kota di Ukraina.
“Keamanan dan keselamatan WNI selalu menjadi prioritas utama,” kata pernyataan Kemenlu. “WNI yang dievakuasi semuanya perempuan dan satu anak berusia 12 tahun,” kata Menlu Retno
2. Evakuasi Kedua
Tim evakuasi bergerak cepat. Sebanyak 6 WNI berhasil dievakuasi. Mereka selama ini berada di Lviv kemudian dievakuasi menuju Polandia.
“Hari ini (28/2) 6 WNI dan 1 WNA (pasangan WNI) berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow Polandia. Mereka dalam keadaan sehat,” tegas Kemenlu dalam pernyataan resminya.
Lama perjalanan secara total yang ditempuh tim evakuasi 35 jam menggunakan bis. Waktu yang normal sebetulnya hanya 10 jam.
“Kami juga melewati 5 kali pemeriksaan. Di perbatasan antrean mobil 10 km,” tuturnya.
Mereka adalah dua orang dewasa, 3 anak-anak dan 1 bayi. Jalur ini pun alami antrean panjang, sekitar 30 km khususnya di daerah perbatasan. “Saat ini mereka sudah di safe house dalam kondisi sehat,” jelasnya.
3. Evakuasi Ketiga
Terdapat 4 WNI terdiri dari 2 pria, 2 anak, dan 2 WNA yang merupakan pasangan dari WNI. Sudah dijemput oleh KBRI Warsawa, dari Lviv menuju Polandia. Jarak tempuhnya adalah 150 km pada 28 Februari sudah tiba di safe house. Rombongan sempat antre di cek poin Polandia.
“Selama 2 jam antre panjang sampai akhirnya bisa masuk ke Polandia,” katanya
4. Evakuasi Keempat
Rombongan terbesar dalam evakuasi terakhir adalah 59 WNI dan 1 WNA. Mereka dievakuasi dari Kiev.
Baca Juga: Miss Ukraina Rela Angkat Senjata Perang Lawan Rusia
Mereka berhasil disebrangkan ke wilayah Moldova, dan saat ini sudah menuju Rumania. Evakuasi dari Kiev, sebelumnya direncanakan dilakukan pada 27 Februari yakni melewati kota Lviv menuju Polandia, namun adanya kebijakan dan tantangan infrastruktur jalan akibat peperangan maka evakuasi terpaksa harus ditata ulang lagi.
“Akhirnya penataan ulang dilakukan setelah lakukan konsultasi dengan banyak pihak termasuk komunikasi saya dengan Menlu India dan Turki yang juga mengalami hal sama. Alhamdulillah akhirnya bisa dilakukan, dengan mengambil jalur selatan. Pada tanggal 28 Februari menuju Rumania melalui Moldova,” katanya.
Baca Juga: Nuklir Siaga, Corong Putin: Kami Tak Butuh Dunia tanpa Rusia
Evakuasi menggunakan 12 mobil, menggunakan jalur alternatif guna menghindari macet di jalur utama. Rombongan tiba di perbatasan moldova tiba pukul 3 dini hari 1 Maret waktu Jakarta.
“Saya sempat melakukan komunikasi per telepon. Kami pantau selama perjalanan. dengan telah menyebrangnya WNI,” jelasnya