RADARBANDUNG.id- Pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebut PT Pertamina (Persero) menjual rugi BBM jenis Pertamax RON 92 dikritisi Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.
Legislator PKS ini pun mendesak pemerintah membuka data harga pokok poduksi (HPP) bahan bakar pada perusahaan pelat merah tersebut. “Bagaimana bisa badan usaha melakukan aksi jual rugi. Ini sama saja aksi bunuh diri bagi perusahaan,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (13/8).
Mulyanto menuturkan, apabila Pertamina menjual rugi BBM jenis Pertamax RON 92, maka semua pihak yang terlibat perlu dimintai pertanggungjawaban.
Baca Juga: Harga Pertalite Bisa Turun, Menteri ESDM: Kalau Harga Minyak Membaik, Insya Allah
“Apakah Menteri BUMN dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) menyetujui aksi jual rugi ini. Kalau jawabnya ‘ya’, maka ini adalah kondisi yang aneh bin ajaib,” ungkap Mulyanto.
Mulyanto lantas mempertanyakan, bagaimana mungkin badan usaha akan tumbuh sehat kalau secara terencana dan legal dilakukan aksi jual rugi terhadap produk-produknya. Sebab hal itu, sama saja Erick Thohir menjerumuskan BUMN ke jurang kehancuran.
Baca Juga: 8 Lokasi Daftar MyPertamina Offline di Bandung untuk Beli Pertalite di SPBU
Padahal, kata Mulyanto, penjualan BBM jenis Pertamax RON 92 di Indonesia relatif mahal.
Sebab dibandingkan dengan BBM non subsidi Petronas Malaysia RON 97, dengan RON 5 tingkat di atas Pertamax RON 92 harganya hanya Rp 14.190 per liter.