4. Doa saat membasuh wajah ketika wudhu:
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
Allâhumma bayyidl wajhî yauma tabyadldlu wujûhun wa taswaddu wujûh(un)
Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam.”
Doa ini dipanjatkan agar di akhirat kelak Allah menggolongkan kita sebagai orang baik, dimana saat berkumpul di padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan berwajah putih, dan sebaliknya orang jelek dicirikan dengan berwajah hitam kusam.
5. Saat membasuh tangan kanan, berdoa:
اَللّٰهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِينِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيرًا
Allâhumma a‘thinî kitâbî biyamînî, wa ḫâsibnî ḫisâban yasîran
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.” Sedangkan saat membasuh tangan kiri, berdoa:
اَللّٰهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
Allâhumma lâ tu‘thinî bi syimâlî, wa lâ min warâ-idh dhahrî
Artinya: “Ya Allah, jangan Kauberikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
Tentang doa di atas, kelak di akhirat nanti, Allah akan memberikan pada semua manusia, catatan amal mereka masing-masing.
Apabila manusia tersebut amalnya baik, maka ia akan menerima kitab amalnya dengan tangan kanan dan berhadapan muka, namun apabila amalnya jelek, maka ia akan menerima kitab amalnya dengan tangan kiri dan diberikan dari balik punggung.
6. Saat mengusap kepala, berdoa:
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّكَ
Allâhumma ḫarrim sya’rî wa basyarî ‘alân-nâri wa adhillanî taḫta ‘arsyika yauma lâ dhilla illâ dhilluka
Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-Mu.”
7. Saat mengusap telinga, berdoa:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
Allâhumma-j‘alnî minalladzîna yastami‘ûnal qaula fayattabi‘ûna aḫsanahu
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang terbaik dari ucapan tersebut.”