News

Realisasi Investasi Jawa Barat Tahun 2022 Capai Rp174,6 Triliun, Tertinggi se-Indonesia

Radar Bandung - 03/02/2023, 20:17 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara.

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Tahun 2022 mencapai Rp 174,6 triliun dari gabungan realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dengan raihan tinggi pada 2022 lalu menjadikan Jawa Barat memegang predikat provinsi dengan investasi tertinggi dalam lima tahun berturut-turut. “Tahun 2022 pecah rekor Rp174,6 triliun,” katanya dalam unggahan akun Instagram Ridwan Kamil, Kamis (2/2).

Menurutnya Jawa Barat bisa menjadi provinsi nomer satu dalam urusan realisasi investasi karena ditopang iklim paling kondusif dan sistem paling responsif. Dan juga proaktif. “Tiap tahun diselenggarakan West Java Investment Summit yang selalu sukses meyakinkan investasi global,” ujarnya.

Realisasi investasi ini juga mampu menopang pertumbuhan ekonomi provinsi, dimana setiap realiasi investasi Rp 1 Triliun rata-rata membawa lapangan pekerjaan hampir 1000 lowongan pekerjaan. “Itulah kenapa tingkat pengangguran di Jawa Barat terus menurun,” katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan realisasi investasi sebesar Rp174,6 triliun menjadi bukti Jawa Barat bisa menerobos situasi sulit pasca pandemi dan target realisasi tinggi dari Pemerintah Pusat.

Pada tahun 2022, Provinsi Jawa Barat memiliki dua target investasi yakni target dari BKPM : Rp.169,27 triliun, dan target berdasarkan Perubahan Renstra DPMPTSP Jawa barat tahun 2018-2023: Rp.105 triliun.

“Alhamdulilah, kita melampaui target BKPM sebesar 103,14 persen, kalau Renstra kita melampaui target sangat tinggi 166,26 persen. Ini menjadi indikator optimisme kita di 2023, tahun lalu targetnya tinggi dan situasi masih pandemi tapi bisa keluar dari tekanan itu,” tuturnya.

Noneng mencatat pada 2022 realisasi investasi disumbang oleh investasi PMDN yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 34,8% Secara keseluruhan realisasi investasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp.174,58 triliun atau naik sebesar 28,2% dari periode sebelumnya.

“Pada tahun 2021, total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp.136,13 triliun,” katanya.

Penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat tahun 2022 (yoy) mengalami kenaikan yang signifikan baik yang berasal dari perusahaan PMA maupun PMDN. Pada tahun 2022, Jawa Barat menyerap tenaga kerja sebesar 185.470 orang.

“ Serapan tenaga kerja berasal dari perusahaan PMA sebesar 109.789 orang dan dari perusahaan PMDN sebesar 75.681 orang,” ujarnya.

Pada tahun 2022, jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 36.490 proyek, naik sebesar 14,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Menurut Noneng perusahaan PMDN memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan proyek di periode tersebut, yaitu berhasil merealisasikan proyek sebesar 24.071 proyek dari 36.490 proyek.

“Iklim investasi di Jawa Barat berhasil dibangun dengan baik oleh provinsi dan kabupaten/kota, ini memberikan rasa aman bagi penanaman modal, juga berpengaruh pada biaya investasi. khusus PMDN, 90 persen itu UMKM. Usaha kecil menyumbang sekitar Rp 55 triliun di realisasi 2022.

“Jadi kami memastikan sepanjang tahun usaha kecil ini tidak mengalami kendala di urusan perizinan,” tuturnya.

Berbekal realisasi tinggi di 2022, DPMPTSP Jawa Barat memastikan siap menghadapi target BKPM RI pada 2023 yang mencapai Rp188 triliun.

Pihaknya akan mendorong daerah yang masih belum optimal realisasinya untuk bersama-sama melakukan evaluasi. “Ada inovasi-inovasi baru dari DPMPTSP Jabar, ada MPP digital, harapannya pelayanan investasi makin memudahkan,” katanya.

(pra)